Bahaya Kesehatan yang Mengintai Bila Kebanyakan Tidur

Jakarta (SIB)- Banyak penelitian yang membuktikan bahwa kurang tidur dapat membahayakan kesehatan. Ternyata tak hanya kekurangan, kebanyakan tidur pun dapat menyebabkan bahaya pada tubuh. Apa saja?

Agar dapat berjalan dengan normal, tubuh membutuhkan tidur yang cukup agar organ-organ di dalamnya dapat beristirahat dan mengumpulkan energi. Berbagai bahaya kesehatan mengintai tubuh Anda bila kekurangan dan kebanyakan tidur.

Berikut 5 bahaya kesehatan bila terbiasa tidur lebih dari 7 atau 8 jam, seperti dilansir Livestrong, Senin (20/1):

1. Gangguan kardiovaskular
Sebuah studi yang dilakukan Warwick Medical School pada tahun 2007 menunjukkan bahwa tidur terlalu banyak dapat meningkatkan risiko kematian dini akibat penyakit jantung.
Dalam studi tersebut, peneliti mengatakan orang yang tidur lebih dari 7 jam setiap malam 2 kali lebih mungkin mengalami penyakit jantung, dibandingkan orang yang rutin tidur 7 jam setiap malam.

2. Diabetes
Kurang tidur diketahui dapat meningkatkan risiko diabetes. Hal yang sama terjadi juga terjadi pada orang yang terlalu banyak tidur. Orang yang tidur lebih dari 9 jam setiap malam, memiliki 50 persen risiko lebih besar menderita diabetes.
Ilmuwan tidak tahu pasti mengapa risiko diabetes menjadi lebih tinggi, tetapi dapat menunjukkan indikasi masalah kesehatan mendasar yang menyebabkan diabetes dan menyebabkan tidur berlebihan.

3. Sering pusing
Orang yang terlalu banyak tidur sering merasa pusing dan mengantuk di siang hari, yang biasanya terjadi ketika kebanyakan tidur di akhir pekan sehingga menyebabkan gangguan pola tidur normal di hari kerja.

4. Depresi
Efek lain dari terlalu banyak tidur adalah peningkatan risiko gangguan mental seperti depresi. Orang yang depresi mungkin merasa ingin lebih banyak tidur, namun pada gilirannya tidur berlebihan dapat memperburuk depresi.

5. Nyeri punggung
Selain pusing, kebanyakan tidur juga bisa menyebabkan sakit kepala dan nyeri punggung. Orang yang menderita sakit punggung kronis dan sakit kepala mungkin ingin lebih banyak beristirahat dengan tidur, tapi jika dilakukan berlebihan, tidur justru dapat membuat kondisi semakin parah. (detikhealth/h)