Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 27 Agustus 2025

Gagal Ginjal dan Dampaknya Terhadap Sistem Kekebalan Tubuh

Robert Banjarnahor - Kamis, 08 Agustus 2024 10:02 WIB
181 view
Gagal Ginjal dan Dampaknya Terhadap Sistem Kekebalan Tubuh
iStockphoto/SvetaZi
Ilustrasi ginjal
Medan (harianSIB.com)
Ginjal salah satu organ tubuh yang memiliki peran penting dalam menyaring limbah dan racun dari darah serta mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit. Ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik, maka dapat menyebabkan racun menumpuk dalam darah, yang kemudian berdampak terhadap masalah kesehatan, termasuk gangguan fungsi kekebalan tubuh.

Penyebab umum gagal ginjal meliputi diabetes, tekanan darah tinggi, dan radang ginjal. Penumpukan produk limbah seperti urea dan kreatinin dalam darah menyebabkan gejala seperti kelelahan, mual, dan pembengkakan.

Jika tidak segera diobati, gagal ginjal dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, anemia, dan bahkan kematian.

Baca Juga:

Ginjal juga penting dalam mengatur sistem kekebalan tubuh, memproduksi hormon yang mengaktifkan sel imun untuk melawan infeksi. Ketika ginjal gagal, sistem kekebalan tubuh terganggu, membuat penderita lebih rentan terhadap infeksi, terutama pada saluran pernapasan dan saluran kencing. Gagal ginjal juga dapat menyebabkan peradangan kronis, meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, kanker, dan gangguan autoimun.

Selain gangguan pada sistem kekebalan tubuh, gagal ginjal juga menyebabkan komplikasi lain seperti anemia, penyakit tulang, dan penyakit kardiovaskular. Anemia menyebabkan kelelahan, kelemahan, dan sesak napas, sementara penyakit tulang menyebabkan tulang lemah dan rapuh. Penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian pada penderita gagal ginjal, dengan risiko serangan jantung dan stroke yang meningkat.

Baca Juga:

*Pengobatan

Beberapa pilihan pengobatan yang tersedia bagi penderita gagal ginjal. Dialisis, suatu proses yang menyaring limbah dan cairan berlebih dari darah, dapat membantu mengelola gejala gagal ginjal dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Dilansir dari Kompas.com, transplantasi ginjal, yang melibatkan penggantian ginjal yang gagal dengan ginjal sehat dari donor, juga dapat menjadi pilihan pengobatan yang efektif.

Selain itu, obat-obatan seperti eritropoietin, yang merangsang produksi sel darah merah, dan vitamin D, yang membantu mengatur kadar kalsium, dapat membantu mengelola komplikasi gagal ginjal.

Kemudian, kemajuan dalam penelitian sel punca menjanjikan untuk perawatan gagal ginjal dan masalah sistem imun.
Para peneliti sedang menjajaki penggunaan sel punca untuk meregenerasi jaringan ginjal yang rusak dan memulihkan fungsi kekebalan tubuh pada pasien dengan penyakit ginjal.

Meskipun masih dalam tahap awal, penelitian ini berpotensi merevolusi perawatan gagal ginjal dan meningkatkan hasil bagi pasien di masa mendatang.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru