Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 24 Juni 2025

Vaksin Kanker Payudara: Apa yang Harus Kita Ketahui ?

Robert Banjarnahor - Senin, 12 Agustus 2024 15:11 WIB
182 view
Vaksin Kanker Payudara: Apa yang Harus Kita Ketahui ?
(Shutterstock/ESB Professional)
Ilustrasi kanker payudara.
Medan (harianSIB.com)
Kanker payudara memang merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di kalangan wanita secara global. Deteksi dini, seperti melalui mamografi, dan berbagai metode pengobatan seperti operasi, kemoterapi, dan terapi radiasi telah membantu menurunkan angka kematian. Namun, kehadiran vaksin untuk pencegahan kanker payudara menandai kemajuan besar dalam upaya melawan penyakit ini.

Vaksin kanker payudara dirancang untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan menyerang sel-sel kanker sebelum mereka tumbuh atau berkembang lebih lanjut. Meskipun penelitian masih terus berlangsung, hasil awal menunjukkan potensi yang menjanjikan. Jika berhasil, vaksin ini bisa menjadi alat yang sangat penting dalam mencegah terjadinya kanker payudara, terutama pada individu yang memiliki risiko tinggi.

Laman Popsugar pada Sabtu (10/8) waktu setempat, dilansir dari Antara melaporkan, bahwa CEO Anixa Biosciences, perusahaan bioteknologi berbasis di California Amerika, Amit Kumar PhD membeberkan yang perlu diketahui tentang cara kerja vaksin kanker payudara yang masih dalam tahap awal.

Baca Juga:

Kumar mengatakan, vaksin ini memerlukan serangkaian tiga suntikan yang dirancang untuk menargetkan sel-sel yang menghasilkan antigen tertentu, dalam hal ini, protein laktasi yang hanya muncul dua kali dalam hidup seorang wanita yakni setelah melahirkan (sampai orang tersebut berhenti menyusui) dan ketika kanker payudara muncul.

"Jika Anda berusia 25 tahun dan ingin memiliki anak serta ingin menyusui anak-anak tersebut , maka Anda tidak akan memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin tersebut," kata Dr. Kumar.

Baca Juga:

Saat ini, vaksin tersebut masih dalam uji klinis fase 1, yang berarti masih sangat dini dan jumlah pesertanya sangat sedikit. Saat ini, vaksin tersebut hanya diuji pada wanita yang sudah pernah menderita kanker, dan khususnya kanker payudara triple-negatif karena memiliki tingkat kekambuhan paling tinggi sehingga mereka menguji untuk melihat respons imun.

Ada beberapa rintangan besar yang harus diatasi tim sebelum vaksin seperti ini dipasarkan. Sebagai permulaan, jumlah peserta harus jauh lebih besar, baik dari segi jumlah maupun demografi.

"Jumlah peserta berikutnya harus sekitar 800 hingga 1000," kata Dr. Kumar. Penelitian itu akan berlangsung selama tiga hingga lima tahun, imbuhnya.

Ia berharap jika vaksin bisa diterapkan pada semua wanita, hal itu tidak hanya akan mengubah cara pandang terhadap kanker payudara, tetapi juga akan mengubah cara pandang terhadap kanker.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru