Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 31 Juli 2025

Tidak Ada Bukti Air Kemasan Galon Polikarbonat Sebabkan Autis

Robert Banjarnahor - Rabu, 28 Agustus 2024 14:33 WIB
354 view
Tidak Ada Bukti Air Kemasan Galon Polikarbonat Sebabkan Autis
(Foto: SNN/Int)
Ilustrasi air minum dalam kemasan
Jakarta (harianSIB.com)

Tidak ada satupun dokter anak yang menyatakan autisme pada anak disebabkan oleh konsumsi air minum dari galon Polikarbonat. Hingga saat ini, penyebab pasti autisme masih belum dapat dipastikan oleh para dokter dan psikolog anak.

National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS) menyebutkan, autisme disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Penelitian terkini juga menunjukkan adanya kelainan genetik tertentu yang dapat meningkatkan risiko autisme.

Prof. Dr. Rini Sekartini, Sp.A (K), Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI, menegaskan tidak ada bukti ilmiah yang mengaitkan konsumsi air dari galon Polikarbonat dengan autisme.

Baca Juga:

"Hingga kini, belum ada kajian yang mengarah ke kesimpulan tersebut," ujarnya, sebagaimana siaran pers yang diterima harianSIB.com, Rabu (28/8/2024).

Pendapat ini juga didukung oleh Dr. Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, yang menyatakan tidak ada bukti yang mendukung hubungan antara air galon Polikarbonat dan autisme pada anak. Menurutnya, penyebab autisme masih belum diketahui dengan pasti, meski beberapa penelitian mengaitkannya dengan kelainan genetik seperti Fragile X syndrome.

Baca Juga:

Dr. Y Handojo MPH, seorang pemerhati autisme dan pendiri Yayasan Nathanisa, juga menyatakan hal serupa. Dalam bukunya, "Autisme pada Anak", ia mengungkapkan beberapa faktor, termasuk genetik, infeksi, keracunan logam berat dan zat aditif, mungkin berkontribusi terhadap autisme, tetapi tidak ada bukti yang menghubungkan air galon Polikarbonat dengan kondisi tersebut.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si (Kak Seto), juga menegaskan tidak ada laporan dari orang tua anak dengan autisme yang menyatakan bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh konsumsi air dari galon Polikarbonat.

"Sampai saat ini, LPAI belum menerima laporan semacam itu," katanya.


Mutiara S.Psi, MPsi, seorang Psikolog Klinis di Klinik Rumah Tumbuh Kembang Anak MS School & Wellbeing Center, juga membantah klaim yang menyatakan bahwa air galon Polikarbonat dapat menyebabkan autisme.

"Penyebab autisme lebih terkait dengan kelainan perkembangan atau pertumbuhan anak," tegasnya.

Para dokter dan psikolog sepakat bahwa autisme adalah gangguan perilaku yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk genetik. Beberapa faktor risiko yang telah diidentifikasi meliputi riwayat prematur, riwayat kejang pada masa bayi dan infeksi pada masa lalu. Namun, penyebab pasti autisme masih belum dapat dijelaskan dengan pasti oleh ilmu psikiatri, kedokteran, maupun psikologi.

Hermawan Saputra, anggota Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat, menyatakan belum ada bukti yang cukup kuat untuk mengklaim bahwa galon Polikarbonat berbahaya bagi kesehatan masyarakat.

"Dalam isu kesehatan masyarakat, penting untuk memastikan bahwa ada bukti kuat sebelum menyampaikan informasi kepada publik. Untuk galon Polikarbonat, perlu dilihat apakah ada fenomena atau kejadian yang berdampak signifikan di masyarakat," jelasnya.

Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, SH. M.Li, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, juga mengungkapkan bahwa isu tentang bahaya BPA dalam galon Polikarbonat masih menjadi perdebatan di kalangan dokter dan ahli kesehatan. Ia mencatat bahwa isu ini mungkin juga terkait dengan persaingan usaha dalam industri air minum. (*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru