
Mixnon Andreas Simamora Dilantik Jadi Sekretaris Daerah Simalungun
Simalungun(harianSIB.com)Bupati Simalungun Anton Achmad Saragih melantik Mixnon Andreas Simamora sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Simalun
Para ilmuwan menggunakan virus sintetik untuk meniru karakteristik virus Ebola yang berbahaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari lebih dalam patogen mematikan dalam virus tersebut.
Dikutip dari CNBC Indonesia, Studi ini diterbitkan dalam jurnal Science Direct, memberikan wawasan baru dalam dunia sains untuk mengidentifikasi ancaman dari virus berbahaya.
Baca Juga:
Para peneliti menggunakan virus vesicular stomatitis virus (VSV), yang kemudian dimodifikasi untuk membawa protein glikoprotein (GP) dari virus Ebola. Protein ini sangat penting agar virus dapat memasuki dan menginfeksi sel inangnya, dikutip dari India Times, Rabu (30/10/2024).
Eksperimen dilakukan pada sekelompok hamster, terdiri dari 5 hamster betina dan 5 hamster jantan. Setelah diinjeksi dengan virus, hamster-hamster tersebut mengalami gejala parah mirip dengan pasien Ebola, termasuk gangguan sistem kekebalan tubuh dan kegagalan organ.
Baca Juga:
Hamster-hamster tersebut akhirnya meninggal dalam waktu 3 hari. Beberapa hamster juga menunjukkan sekresi di area mata, yang berdampak pada penglihatan mereka. Gejala ini berkaitan dengan gangguan pada saraf optik yang biasa terjadi pada pasien terinfeksi Ebola.
Tujuan utama dari studi ini adalah untuk menciptakan model yang aman untuk mereplikasi gejala Ebola tanpa memerlukan fasilitas Biosafety Level 4 (BSL-4).
Sebagai catatan, riset mengenai Ebola biasanya membutuhkan laboratorium dengan keamanan tingkat tinggi. Namun, sebagian besar fasilitas di dunia hanya memiliki standar keamanan BSL-2.
Melalui model ini, para ilmuwan berharap dapat membuka akses riset yang lebih mendalam mengenai Ebola dan upaya penanggulangannya di masa depan.
Setelah kematian hamster, para peneliti menganalisis organ-organ mereka untuk melihat dampak virus. Virus ditemukan terakumulasi di organ vital seperti hati, jantung, paru-paru, ginjal, usus, dan otak. Penyebaran ini menegaskan kemampuan virus Ebola untuk merusak organ tubuh manusia.
Studi ini dinilai sukses dan menawarkan pendekatan pra-klinis yang lebih cepat untuk memerangi Ebola, diharapkan dapat mempercepat pengembangan vaksin dan pengobatan efektif bagi virus tersebut.
Ebola hingga kini menjadi salah satu virus paling mematikan dengan gejala sangat parah. Wabah Ebola terbesar terjadi antara 2014 dan 2016, terutama di wilayah Afrika Barat, mengakibatkan ribuan kematian.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa penyebaran virus ini menunjukkan pentingnya respons medis yang cepat dan pentingnya riset seperti yang dilakukan Hebei Medical University.(*)
Simalungun(harianSIB.com)Bupati Simalungun Anton Achmad Saragih melantik Mixnon Andreas Simamora sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Simalun
Tebingtinggi(harianSIB.com)Seorang pria paruh baya bernama Mawardi Chaniago (55) ditemukan tewas dengan posisi telentang di pinggir Jalan Ru
Medan(harianSIB.com) Massa aliansi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Sumut menggugat selusin tuntutan rakyat rusuh dan bent
Medan(harianSIB.com) Massa aliansi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Sumut menggugat selusin tuntutan rakyat rusuh dan bent
Medan(harianSIB.com)Peristiwa penembakan dengan senjata api (senpi) rakitan dan pembacokan di satu warung Jalan Sumbaken II Desa Lau Gedeng,