Jumat, 02 Mei 2025

Kesehatan Mental Ibu Hamil dan Dampaknya terhadap Risiko Epilepsi pada Anak

Robert Banjarnahor - Sabtu, 16 November 2024 12:50 WIB
233 view
Kesehatan Mental Ibu Hamil dan Dampaknya terhadap Risiko Epilepsi pada Anak
Ist/SNN
Ilustrasi ibu hamil.
Jakarta (harianSIB.com)

Kesehatan mental ibu selama kehamilan memiliki dampak signifikan terhadap kesejahteraan jangka panjang anaknya.

Menurut laporan Medical Daily pada Jumat (15/11), dikutip dari Antara, sebuah penelitian terbaru menggarisbawahi pentingnya dukungan emosional bagi ibu hamil. Studi tersebut menemukan bahwa anak-anak dari ibu yang mengalami tekanan psikologis selama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi terkena epilepsi pada masa kanak-kanak.

Penelitian ini, yang dipublikasikan dalam jurnal PLOS ONE, melibatkan analisis hampir 100.000 peserta dari kelompok kelahiran. Para peneliti mengevaluasi hubungan antara tingkat stres pada ibu hamil dan risiko epilepsi pada anak menggunakan Kessler Psychological Distress Scale (K6). Penilaian dilakukan dua kali selama kehamilan: sekitar minggu ke-15 dan ke-30.

Baca Juga:

Peserta diklasifikasikan ke dalam enam kategori berdasarkan tingkat stres, yang mencakup tingkat stres rendah hingga sedang. Hasil analisis menunjukkan bahwa ibu dengan skor K6 sebesar 5 atau lebih pada kedua waktu tersebut memiliki risiko 70% lebih tinggi untuk melahirkan anak yang mengalami epilepsi pada usia 1 hingga 3 tahun, terutama jika tekanan psikologis berlanjut sepanjang kehamilan.

Para peneliti menyimpulkan bahwa menciptakan lingkungan yang mendukung relaksasi bagi ibu hamil penting untuk mencegah perkembangan epilepsi pada anak.

Baca Juga:

Epilepsi, penyakit otak kronis yang ditandai dengan kejang akibat gangguan sinyal saraf, memengaruhi sekitar 65 juta orang di dunia dan sekitar 150.000 kasus baru terjadi setiap tahun di AS. Meski beberapa kasus bersifat genetik, faktor lain seperti gangguan perkembangan, cedera otak, atau gangguan autoimun juga dapat memicu kondisi ini.

Untuk mengurangi risiko stres selama kehamilan, para peneliti merekomendasikan berbagai terapi relaksasi, seperti yoga, musik, terapi Benson, relaksasi otot progresif, pernapasan dalam, imajinasi terbimbing, mindfulness, hingga hipnosis. Mereka berharap pendekatan ini juga dapat menurunkan risiko epilepsi pada anak-anak.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru