Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 01 Agustus 2025

HMPV, Ancaman bagi Anak-Anak dan Sistem Imun Lemah

Robert Banjarnahor - Kamis, 09 Januari 2025 09:37 WIB
108 view
HMPV, Ancaman bagi Anak-Anak dan Sistem Imun Lemah
Foto: ESPOS.ID
Ilustrasi anak memakai masker.
Jakarta (harianSIB.com)
Anak-anak berusia di bawah 14 tahun serta individu dengan sistem imun lemah, termasuk kelompok yang rentan terhadap infeksi Human metapneumovirus (HMPV), demikian disampaikan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI).

"Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di China, ada beberapa kelompok yang memiliki risiko lebih tinggi tertular HMPV dan mengalami kondisi yang lebih berat akibat infeksi tersebut," ujar Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, SpP(K), Anggota Bidang Penanggulangan Penyakit Menular PB-IDI, dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu (8/1/2025), dikutip dari Antara.

Kelompok lain yang rentan terhadap HMPV, jelas Erlina, yaitu lansia di atas 65 tahun serta individu dengan penyakit kronis seperti asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), dan diabetes.

Bagi individu dengan sistem imun yang lemah, HMPV berisiko menular pada penderita HIV/AIDS atau mereka yang menjalani kemoterapi.

Baca Juga:

Gejala umum HMPV meliputi demam, pilek, batuk kering, nyeri otot, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, kelelahan, hingga mengi.

Jika kelompok rentan terinfeksi HMPV, komplikasi serius dapat terjadi. Misalnya, bronkiolitis pada bayi atau perburukan penyakit yang sudah ada sebelumnya.

Baca Juga:

Meski HMPV merupakan penyakit yang telah lama ditemukan sejak 2001, Erlina yang juga merupakan Ketua Satgas COVID-19 PB-IDI itu mengatakan masyarakat tidak perlu panik tetapi harus waspada terhadap penularannya.

"HMPV merupakan virus yang sudah lama ditemukan sehingga mungkin sebagian masyarakat sudah memiliki imunitas terhadap infeksi HMPV," ujarnya.

Untuk mencegah terjadinya penularan penyakit HMPV, Erlina menyarankan masyarakat, agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti cuci tangan memakai sabun atau menggunakan cairan pembersih, tutup mulut dan hidung menggunakan masker, hindari menyentuh wajah karena mulut, hidung dan mata dapat jadi pintu masuk bagi virus.

Masyarakat juga diminta membersihkan benda, permukaan dan alat-alat yang sering digunakan. Khususnya yang berada atau digunakan secara umum.

Menurut Erlina, hal paling penting merupakan menghindari kontak erat dengan penderita. Pastikan jarak di antara kedua belah pihak tidak terlalu dekat sehingga virus sulit untuk masuk ke dalam tubuh dan menjalankan pola hidup sehat.

"Kita tidak bisa melihat virus dan itu beredar di sekitar kita, yang bisa kita lakukan adalah memperkuat diri kita dan memodifikasi lingkungan kita dengan makan teratur dan cukup istirahat dan PHBS adalah salah satu cara memperkuat kita," katanya.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru