Jumat, 25 April 2025

Ketahui Risiko Bahan Kimia di Tali Jam Pintar Anda

Robert Banjarnahor - Sabtu, 18 Januari 2025 14:10 WIB
203 view
Ketahui Risiko Bahan Kimia di Tali Jam Pintar Anda
Foto: Freepik
Ilustrasi
Jakarta (harianSIB.com)
Potensi ancaman tersembunyi dari bahan kimia yang terdapat pada tali jam tangan pintar dan perangkat pelacak kebugaran, diingatkan para peneliti.

Dilansir dari Medical Daily pada Kamis (16/1) dan dikutip dari Antara, tim peneliti dari Universitas Notre Dame, Amerika Serikat, mengevaluasi 22 merek produk pelacak yang dapat dikenakan. Hasil penelitian menunjukkan sembilan di antaranya mengandung asam perfluoroheksanoat (PFHxA) dalam konsentrasi sangat tinggi.

PFHxA termasuk dalam kelompok zat perfluoroalkil dan polifluoroalkil (PFAS), bahan kimia yang biasa digunakan untuk membuat produk tahan air, tahan panas, dan tahan noda.

Baca Juga:

Paparan bahan kimia ini dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan kesuburan, hipertensi saat kehamilan, preeklamsia, peningkatan kolesterol, penurunan fungsi imun, serta peningkatan risiko kanker testis dan ginjal.

Pada anak-anak, PFAS dapat memengaruhi hormon, perkembangan tubuh, dan menyebabkan kerusakan hati, penyakit tiroid, hingga asma.

Baca Juga:

Penelitian dilakukan dengan menganalisis total kandungan fluor menggunakan teknologi analisis sinar ion dan spektrometri massa tandem kromatografi cair. Kadar fluor tinggi menjadi indikasi keberadaan PFAS pada produk.

Selain itu, para peneliti mengidentifikasi jenis-jenis PFAS dalam tali jam tangan pintar dan alat pelacak kebugaran.

"Dari 22 sampel yang diuji, 15 produk memiliki konsentrasi fluor total tinggi, sementara sembilan di antaranya mengandung PFHxA. Sisanya menggunakan surfaktan lain yang belum teridentifikasi," jelas Alyssa Wicks, peneliti utama dalam studi ini.

Menurutnya, hal paling luar biasa yang ditemukan dalam penelitian ini adalah konsentrasi yang sangat tinggi dari satu PFAS saja, beberapa sampel konsentrasinya di atas 1.000 bagian per miliar PFHxA, jauh lebih tinggi daripada sebagian besar PFAS yang pernah kami lihat dalam produk konsumen," kata Graham Peaslee, penulis hasil penelitian yang lain.

Saat ini, perangkat teknologi yang dapat dikenakan seperti jam tangan pintar dan alat pelacak kebugaran banyak digunakan orang. Menurut hasil studi, orang bisa memakai perangkat semacam ini selama rata-rata 11 jam sehari.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru
Gedung DPRD Labura Diresmikan

Gedung DPRD Labura Diresmikan

Aekkanopan(harianSIB.com)Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Labuhan Batu Utara (Labura) melaksanakan halal bihalal di Kantor DPRD Labura,