Libur Lebaran Bukan Alasan! Dokter Anjurkan Diet Seimbang

Jakarta(harianSIB.com)

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. Faisal Parlindungan, Sp.PD, menyarankan masyarakat untuk memperhatikan asupan makanan selama Lebaran. Ia menekankan pentingnya menerapkan diet seimbang agar kebutuhan gizi tubuh tetap terpenuhi.

"Saat Lebaran, hidangan khas menjadi favorit banyak orang. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar nilai gizi tetap terjaga dan diet seimbang tetap terpenuhi selama perayaan," ujar dr. Faisal di Jakarta, Rabu (2/4/2025), dilansir dari Antara.

Baca Juga:

• Alfamidi Pastikan Distribusi Buah ke Pulau Nias Miliki Legalitas dan Aman Dikonsumsi
• Ribuan Karyawan Terancam Dirumahkan, Ratusan Perusahaan Terdampak Juni Ini

Ia juga menyarankan untuk menghindari pemanasan makanan secara berulang, karena proses tersebut dapat menurunkan kandungan gizi, terutama pada sayuran. Selain itu, makanan berlemak seperti santan yang dipanaskan berulang kali dapat berubah menjadi zat berbahaya bagi tubuh.

Selain itu, ia merekomendasikan penyajian makanan sesuai dengan porsi gizi seimbang, yang dapat diterapkan melalui pedoman "Isi Piringku" dari Kementerian Kesehatan. Pedoman ini bertujuan untuk mengampanyekan pola makan sehat dan seimbang bagi masyarakat.

Baca Juga:

• Frans Dante Ginting: 11 Tahun Petani Jeruk Karo "Dihantui" Serangan Hama Monster Lalat Buah Tanpa "Penangkal"
• Mangapul Purba: Rencana Gubernur Sumut Promosikan Babi Panggang Karo ke Mancanegara Langkah Strategis

Dia juga mengingatkan untuk mengonsumsi makanan berserat terlebih dahulu seperti buah dan sayur, hal ini untuk mencegah lonjakan gula darah.

Selain itu, aktif berolahraga juga sebaiknya diterapkan selama libur lebaran seperti jalan santai atau olahraga ringan lainnya minimal 30 menit sedari.

Lebaran yang juga identik dengan camilan manis seperti kue, camilan yang digoreng sebaiknya dibatasi atau dikurangi dan lebih memilih camilan yang lebih sehat.

"Konsumsi camilan yang lebih sehat, berupa camilan rendah gula dan tepung maupun tinggi kacang-kacangan atau buah," pungkas dia.(*)