Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 31 Juli 2025

PFI Sumut Minta Ada Tindaklanjut dari Lokakarya Filateli di Medan

- Senin, 11 Mei 2015 19:09 WIB
1.122 view
PFI Sumut Minta Ada Tindaklanjut dari Lokakarya Filateli di Medan
Medan (SIB)- Pengurus Daerah (PD) Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) Sumatera Utara meminta agar ada tindaklanjut dari Lokakarya Filateli Nasional 2015 dengan tema "Filateli, Cara Pintar Mengenal Dunia" yang dilaksanakan di Aula Martabe  Kantor Gubernur Sumatera Utara pada Selasa 28 Maret 2015 yang lalu.

Hal itu dikatakan Ketua PD PFI Sumatera Utara Lukman Yanis didampingi wakil ketua Fadmin Malau didampingi Sekretaris PD PFI Sri Hartati kepada SIB, Jumat (8/5) di Medan ketika mengadakan persiapan mengikuti Rapat Tahunan Nasional (RTN) Filateli Indonesia yang akan dilaksanakan di Bali pada 15 Mei 2015 mendatang.

Menurutnya Lokakarya Filateli Nasional 2015 yang dilaksanakan Ditjen Penyelenggaraan  Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika pada dasarnya sudah baik, tetapi belum cukup bila hanya sebatas seremonial saja.

Filateli harus bisa diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Lokakarya Filateli Nasional 2015 itu menghadirkan 100 siswa dari 20 sekolah SMP dan SMA yang ada  di kota Medan beserta para guru untuk mengenalkan filateli.

Menurut Fadmin kegiatan Filateli memiliki nilai edukasi (Pendidikan) yang sangat baik bagi remaja pelajar dan generasi muda Indonesia. 

PD PFI Sumatera Utara dan Pengurus Cabang PFI siap membantu pemerintah kabupaten di Sumatera Utara untuk memajukan Filateli dengan melakukan kerjasama dengan pihak  PD PFI Sumatera Utara danPC PFI yang ada di daerah kabupaten di Sumatera Utara.

Lukman Yanis yang sehari-harinya wartawan SIB, Filateli  adalah  aktivitas atau hobi  mengumpulkan prangko dan  benda-benda pos lainnya seperti Sampul Hari Pertama. Pengumpulan benda-benda pos  itu kebanyakan mengutamakan  edisi lama, meski edisi baru juga  ikut dikumpulkan. Semakin tua usia  benda pos tersebut, maka  harganya semakin tinggi. Di Indonesia, kegiatan  Filateli  mendapat  dukungan dari PT Pos Indonesia. Di setiap kantor pos besar  terdapat loket atau ruang filateli.

Filateli merupakan kegiatan  yang dapat dilakukan oleh anggota  keluarga dari tingkatan anak-anak  (pelajar SD), remaja, orang  tua, hingga kakek-nenek. Tidak banyak  hobi seperti  ini. Hobi Filateli tidak  harus mahal, meskipun sangat  tergantung kepada orang  menjalankannya. Kalau awalnya  hobi ini disebut dengan “Rajanya   Segala Hobi  Dan Hobi Para Raja”.

Karena banyak orang yang  sudah mengumpulkan benda–benda pos maka dibentuklah  Perkumpulan Filatelis Indonesia  dahulu namanya masih bahasa Belanda. Perkumpulan ini dibentuk  di zaman penjajahan Belanda    tepatnya tanggal 29 Maret 1922.

Dunia surat menyurat pun terus  berterbangan sebagaimana logo  PT Pos dengan gambar burung  merpati.

Namun dengan perkembangan  zaman teknologi digital seperti media sosial, SMS penggunaan nampaknya prangko mulai  terlupakan, dunia surat–menyurat pun kian tergusur. PT Pos Indonesia pun konsisten menerbitkan  prangko seri terbaru, termasuk 12  seri baru pada tahun 2015.

Filateli tidak sekedar  memperkenalkan ragam budaya, kekayaan  alam  dan  aneka  ragam  fauna dan flora antar daerah, tetapi juga universal hingga pada   tatanan kehidupan masyarakatnya. Kecintaan  terhadap benda-benda pos  (filateli) akan menumbuhkan  semangat kebangsaan untuk  mengenal dunia. (C20)


 

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru