Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 01 Agustus 2025

Komunitas Pemuda Parmaksian Gelar Pesta Budaya Dan Lingkungan

- Senin, 14 September 2015 15:11 WIB
1.012 view
Komunitas Pemuda Parmaksian Gelar Pesta Budaya Dan Lingkungan
SIB/BR6
Gondang Naposo dalam pagelaran pesta Budaya Batak atas rasa syukur kepada Tuhan YME berkat panen yang berlimpah disuguhkan sebagai wujud pelestarian budaya karya cipta nenek moyang.
Tobasa (SIB)- Komunitas Pemuda Parmaksian (KOMPAK), Ruma Parguruan dan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) wilayah Tano Batak menggelar Pesta Budaya dan Lingkungan yang diselenggarakan guna mempertahankan budaya sekaligus sebagai wujud pelestarian lingkungan di Desa Huta Nagodang, Kecamatan Parmaksian, Jumat-Sabtu (4-5/9) lalu.

Pesta Budaya dan Lingkungan yang digagas Ruma Parguruan ini baru pertama kali terselenggara juga bertujuan mengenalkan kembali benda-benda khas Batak seperti hujur (tombak), piso (parang), hudon tano (periuk tanah) dan sebagainya, disamping bertujuan penggalangan dana untuk Ruma Parguruan.

Even ini tergolong unik sebab diadakan bersama dengan anak-anak pelajar SD dan SMP. Rangkaian kegiatan ini secara keseluruhan bermaksud mengedukasi para anak didik, termasuk orang tua yang kini nyaris melupakan budaya Batak. Hari pertama kegiatan diadakan beberapa perlombaan tradisional yang diikuti anak-anak, seperti lomba marjalengkat (enggrang), margala, baca puisi dan pidato. Acara ini bertujuan untuk mengingatkan kembali permainan tradisional yang menghibur, sarat makna dan gagasan, juga nilai-nilai sastra Batak yang kini dilupakan.

Puncak acara pelaksanaan even ini adalah Gondang Naposo dan Teatrikal kritis bertema “Arga do Bona ni Pinasa” di hari kedua. Pada acara puncak, para pemuda yang terlibat dalam penyelenggaraan even ini menari tor tor di halaman dinamakan Gondang Naposo. Muda-mudi menari tor tor bersama dimana tiap tor tor diminta dengan kata-kata sastra kepada penabuh gendang yang manggung di teras atas Ruma Batak, laiknya dahulu kala.

Kegiatan budaya Gondang Naposo itu juga sebagai wujud kebahagiaan atas kelimpahan pasca panen raya, rasa syukur dan terima kasih kepada Ompung Mulajadi Nabolon (Tuhan Yang Maha Esa, red). Tradisi masyarakat adat Batak tersebut terbit kembali dalam suatu even berbasis budaya dan lingkungan.

Ketua Panitia, Boy Raja Marpaung, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut untuk mengingatkan kembali karya cipta nenek moyang.

Menurutnya budaya Batak merupakan salah satu peradaban yang tinggi di dunia, bahkan orang luar negeri berdatangan untuk mempelajarinya, namun masyarakat adat Batak itu sendiri malah meninggalkannya. ”Inilah situasi budaya Batak dewasa ini. Sehingga melalui even sederhana ini diharapkan siapa saja yang menyaksikan pun mengetahuinya, bisa semakin memahami hebatnya dan indahnya budaya Batak. Lestarikan budaya Batak tanpa menghalangi laju kemajuan”, katanya.

Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, Roganda Simanjuntak, berharap melalui kegiatan dan Ruma Parguruan tersebut bisa menjadi wadah pembelajaran budaya, khususnya habatahon yang menjaga dan mempertahankan tradisi yang diwariskan nenek moyang masyarakat Batak.

Hadir dalam acara itu di antaranya Rencana Simbolon dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tobasa, Camat Parmaksian, Pers, para orangtua dari Huta Nagodang dan sekitarnya serta undangan lainnya. (BR6/k)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru