Kabanjahe (SIB)- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo untuk kali pertama menerima hibah satu unit mobil tangki air dan satu unit mesin pompa air dari Komunitas Nasional Ekonomi Sosial Indonesia (Nesia). Bantuan hibah itu disampaikan Humas DPP Nesia Jonathan Tarigan kepada Plt Kepala BPBD Karo Matius Sembiring di hadapan perwakilan MPW Nesia Sumut Herman Wii, Kepala Dishub Tanah Karo Lesta Karo-karo mewakili Bupati Karo, Kapolres Karo AKBP Victor T, ratusan komunitas Nesia dan pengungsi serta anak Alpha Omega di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karo, Sabtu (12/12).
Lesta Karo-karo mengucapkan terimakasih kepada Nesia. “Ini bantuan yang luar biasa, selama ini banyak orang hanya janji-janji akan memberikan mobil tangki air, tapi tidak pernah direalisasikan "Berbeda dengan Komunitas Nesia yang langsung mewujudkannya tanpa beri janji," kata Lesta dalam sambutannya. Matius Sembiring mengakui dengan adanya penambahan 2 unit mobil ini bisa memercepat penyaluran air bersih ke posko pengungsi. "Mobil tangki air bersih ini yang paling penting bagi kami serta penyedot air MCK. Ini memercepat dan mempermudah penyaluran air ke 9 posko yang menampung 9 ribu lebih pengungsi dan tempat relokasi Siosar," ungkapnya.
Sementara, Kapolres Tanah Karo AKBP Victor T mengatakan, selain mobil tangki air bersih dan pompa air, komunitas yang memiliki Portal Iklan Promonesia ini juga memberikan bantuan sembako dan keperluan lainnya kepada pengungsi erupsi Sinabung dan anak berkebutuhan khusus di Alpha Omega. Nesia juga memberikan bantuan kepada Komisi HIV-AIDS dan Napza GBKP sebesar Rp10 juta.
BUKA POSKO
Humas DPP Nesia Jonathan Tarigan mengatakan pihaknya juga akan membuka posko di Tanah Karo guna meringankan beban pengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung. Apalagi, sampai saat ini pemerintah belum bisa memastikan kapan erupsi Gunung Sinabung berakhir. "Kami hibahkan dua mobil tersebut. Seperti kita ketahui bersama, entah sampai kapan erupsi ini berakhir. Karena itu, Komunitas Nesia bangun posko. Kita siapkan juga obat-obatan, masker dan lainnya yang dibutuhkan. Dalam hal ini kita juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Karo apa yang diperlukan warga, kita akan siapkan," kata Jonathan.
Bukan kali ini saja Komunitas Nesia memberikan perhatian kepada warga yang menjadi korban erupsi Gunung Sinabung, pada Juli 2015 lalu Nesia juga menggulirkan bantuan ke daerah tersebut. "Nesia memiliki 500 ribu anggota komunitas dan bekerjasama dengan beberapa unit usaha. Kami membangun ekonomi kerakyatan, dan keuntungan kami akan dikembalikan juga ke rakyat dalam bentuk bakti sosial dan lainnya," tegasnya.
Ia juga meminta pemerintah melibatkan Komunitas Nesia dalam penanganan korban bencana. "Kami tidak galang dana dalam membantu penanganan korban banjir. Kami murni menganut sistem gotong royong. Tujuan kami berdiri untuk kemaslahatan orang banyak," imbuh Jonathan sembari menambahkan, Nesia juga akan bekerjasama dengan 1500 UKM. (A21/f)
