Medan (SIB)- Dua pria yang mengaku polisi dari Unit Judi Sila Polresta Medan menggerebek rumah di Jalan Teratai Raya Perumnas Helvetia Medan Helvetia, Minggu (12/1)
Dari lokasi, disita sepeda motor RX King, uang Rp 1,3 juta dan sejumlah KTP. Siti Aisah Nasution (48), mengatakan, setelah menyita sepedamotor, uang dan KTP, ia disarankan kedua polisi itu untuk menjemput barang bukti di Mapolresta Medan. Namun setelah didatangi, sepedamotor itu tidak ditemukannya, begitu juga dengan kedua petugas itu.
"Sudah saya lihat tidak ada sepedamotor saya, begitu juga dengan polisi itu," katanya saat ditemui di Mapolresta Medan, Minggu (12/1) sore.
Dikatakannya, penggerebekan itu dilakukan karena adanya informasi kalau di rumahnya ada permainan judi kartu joker. Tapi setelah digerebek, justru di dalam rumah tersebut tidak ada ditemukan aktifitas perjudian seperti informasi itu.
"Saya sendiri tidak tahu, waktu saya pulang kerja langsung tidur. Saat itu kami tidak ada main judi," tuturnya.
Karena tidak menemukan permainan judi, kedua polisi yang datang dengan mobil sedan berwarna biru itu menyita barang bukti. Seluruh penghuni rumah berjumlah 11 orang yang sedang tertidur dibangunkan dan menyita KTP masing-masing.
"Mereka masuk mendobrak pintu depan dan menunjukkan kartu tanda anggota polisi dari Polresta Medan, langsung memeriksa isi rumah. Mereka bilang ada bong, padahal kami tidak ada pemakai sabu, boleh periksa urine.
Mereka minta uang damai Rp 10 juta tapi uang saya tidak ada, di situlah dia mengambil barang-barang itu," jelas wanita itu.
Sementara itu, Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta mengatakan, korban sebaiknya membuat laporan resmi atas kejadian itu. Sedangkan kebenaran tentang perjudian itu akan tetap diproses.
"Korban harus buat laporan, kalau tentang judinya bila terbukti akan tetap diproses," kata Nico.
Kapolresta Medan mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada dengan peristiwa seperti itu. Pasalnya, banyak orang yang tidak bertanggungjawab memanfaatkan situasi dengan mengaku sebagai polisi. "Harus lebih waspada, karena banyak orang yang mengaku polisi," tegas. (A12/ r)