Medan (SIB)
Anggota Sat Sabhara Polrestabes Medan, Bripda Doni Setiawan (21) yang tewas tertembak pistol Glock 19 pada Sabtu (28/3) ternyata tertembak senjata api (senpi) temannya sendiri, Bripda KHN (22).
Informasi yang dihimpun wartawan dari berbagai sumber, Minggu (29/3) menyebutkan, Sabtu sekira pukul 13.00 WIB, Bripda KHN datang ke Mako Sat Sabhara Polrestabes Medan Jalan Putri Hijau Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat untuk makan siang di kantin serta bertemu satu angkatannya.
Usai makan, pelaku bersama 2 temannya langsung menuju barak di lantai II dan masuk ke dalam kamar untuk menemui teman-temannya. Salah seorang teman pelaku mengambil senpi dari pinggang Bripda KHN sembari menanyakan jenis senjata itu sekaligus melepaskan magazine. Senpi dikokang beberapa kali dan ditembakkan ke atas untuk memastikan senpi steril. Selanjutnya belasan peluru dikeluarkan dari magazine.
Tak sampai di situ saja, teman pelaku kembali memasukkan peluru ke magazine sembari berjalan masuk ke kamar korban. Korban bertanya jenis senpi tersebut, sebab ia memiliki peluru yang sama. Setelah itu Bripda Doni mengambil 1 peluru dari dalam lemarinya untuk menyamakannya dengan peluru pelaku. Tak lama korban mengembalikan pelurunya ke dalam lemari. Sementara senpi dikembalikan kepada pelaku dengan meletakkannya di atas tilam, lalu rekan pelaku turun ke lantai 1.
Saat itu pelaku hendak melihat chat WA di HP korban, namun tidak dikasih.
Pelaku kemudian mengambil senpi miliknya dari atas tilam dan mengokangnya sekali sembari mengarahkannya ke kepala korban. Pelaku lantas menarik pelatuk, namun tidak meletus. Saat itu korban meminta kepada pelaku untuk tidak main-main. Bripda KHN mengokang kembali senpinya dan mengarahkannya ke kepala korban. Selanjutnya pelatuk ditarik hingga terjadi letusan dan peluru mengenai pelipis kiri hingga tembus ke telinga kanan.
Melihat korban tewas terkapar dan bersimbah darah, seorang rekan korban keluar kamar guna meminta pertolongan. Sementara pelaku yang tak sengaja hanya bisa menatapi tubuh korban. Tak lama beberapa rekan korban berdatangan dan langsung membawa korban ke RS Putri Hijau. Setibanya di rumah sakit, petugas medis menyatakan korban sudah tidak bernyawa lagi. Selanjutnya jasad korban dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan untuk diotopsi.
Kanit Pidum AKP Ricky Pripurna Atmaja yang dikonfirmasi wartawan mengatakan pihaknya sudah memeriksa enam saksi berinisial A, KHN DI, HD, F dan TB yang semuanya anggota polisi dan juga rekan korban.
"Dari hasil pemeriksaan, terkuak bahwa korban meninggal tidak karena tertembak sendiri secara tidak sengaja, melainkan tertembak oleh rekannya berinisal KHN. Saat ini kita masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya. (M16/q)