Medan (SIB)- Penemuan mayat Mrs X yang di Jalan Pinggir Benteng, Kelurahan Tanjung Mulia, Medan Deli, Jumat (9/11)
lalu, resmi dinyatakan bukan bernama Yanti pembantu rumah tangga (PRT) HS. Kini keberadaan wanita asal Bekasi itu pun menjadi misteri.
Apakah kini keberadaan
Yanti masih hidup ataupun mati, kemampuan polisi ditantang mengungkapnya.
Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Wahyu Bram menjelaskan, sebelum hilangnya Yanti, korban telah terlebih dahulu disiksa sebelum akhirnya dibuang dengan menggunakan mobil.
"Jadi sebelum dibuang, Yanti disiksa terlebih dahulu oleh HS bersama anggotanya," jelas Wahyu, Kamis (4/12).
Kata Wahyu lagi, jika aksi penganiayaan yang dialami Yanti terjadi pada Minggu (23/11) sekira pukul 19.15 WIB. Penyiksaan itu dipicu hanya gara-gara Yanti memakan sekeping emping dari dalam stoples.
"Karna tak diberi makan, Yanti pun mengambil sekeping emping dan memakannya. Namun ketahuan. Sehingga Yanti langsung dianiaya, oleh Ba, Fe, HS beserta sang istri, Ra," ujar Kasat Reskrim Polresta Medan.
Aksi penganiayaan tersebut terjadi di bawah tangga rumah HS.
"Usai shalat Maghrib, Ba dan Fe langsung mendatangi Yanti. Selanjutnya Fe langsung menarik kerudung Yanti, menampar wajahnya dan menolak tubuh Yanti ke dinding. Sementara Al-Quran digeserkan begitu saja," cerita Bram.
Tak berhenti disitu, puluhan pukulan tangan serta tendangan dari Fe dan Ba pun terus menghujani tubuh Yanti hingga berlumuran darah.
"Para tersangka terus menganiaya korban. Dari awalnya korban duduk di sebelah kanan hingga berpindah duduk ke sebelah kiri, hanya karena korban terus dipukul hingga terpojok. Lalu Fe menendang tubuh dan kepala Yanti dengan kaki kiri dan kanannya
secara bergantian yang membuat darah segar mengucur dari wajah Yanti. Selanjutnya Fe pun pergi dan meninggalkan Ba sendirian,"
kata Wahyu.
Meski sendirian, Ba tetap terus menganiaya Yanti. Dan sekitar 20 menit kemudian, HS bersama istrinya pun datang membantu Ba untuk menganiaya Yanti.
"Tak lama, HS pun datang. Selanjutnya Ba pun mendirikan Yanti yang sedang duduk, dan langsung disambut dengan pukulan serta tendangan HS yang membuat Yanti langsung terjatuh. Setelah terjatuh, Yanti dibangkitkan kembali dan dipukul HS hingga terjatuh tak berdaya," ucap Wahyu.
Meski sudah tak berdaya, Yanti tetap terus disiksa. Sementara Ra isteri HS justru menendang perut Yanti lalu memukul kepala dan meludahinya.
"Meski tubuh Yanti sudah terduduk tak berdaya, Yanti tetap disiksa. Bahkan, Ba memijak dan
menekan perut Yanti hingga tergeletak di semen," beber Wahyu.
Melihat Yanti lemas tak berdaya, selanjutnya Yanti langsung dibawa Ba, Fe dan HS dengan menaiki mobil untuk dibuang.
"Saat jam menunjukkan pukul 23.00 WIB, para tersangka pun membuang Yanti ke suatu tempat. Namun tersangka berkilah telah memulangkannya ke kota asalnya dengan menaiki mobil ALS," tutur Wahyu.
Oleh sebab itu, kita pun masih
mencari keberadaan Yanti.
"Kalau dari rekaman CCTV yang kita lihat, hanya kemungkinan kecil korban masih hidup. Dan kini kita pun tengah mencari keberadaan Yanti guna membuktikan semua perkataan Syamsul," ujar Wahyu.
(A12/ r)