Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 07 Agustus 2025

Festival Sriwijaya untuk Revitalisasi Situs Sriwijaya

- Minggu, 20 April 2014 22:52 WIB
693 view
Festival Sriwijaya untuk Revitalisasi Situs Sriwijaya
Palembang (SIB)- Festival Sriwijaya akan kembali diselenggarakan di situs pusat Kerajaan Sriwijaya Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya setelah delapan tahun diselenggarakan di luar situs. Penyelenggaraan di situs kuno ini merupakan upaya revitalisasi situs-situs Sriwijaya di Kota Palembang.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan Ahmad Najib mengatakan, konsep Festival Sriwijaya yang berlangsung 16-21 Juni 2014 ini adalah memperkenalkan kembali nilai sejarah dan budaya Kerajaan Sriwijaya pada masa keemasannya pada abad VII-X melalui pertunjukan teatrikal.

Kisah dalam pertunjukan tersebut mengacu pada tiga prasasti Kerajaan Sriwijaya yang ditemukan di Sumsel, yaitu prasasti Kedukan Bukit, Talang Tuo, dan Telaga Batu. “Sesuai kisah di tiga prasasti itu, teatrikal akan menceritakan Dapunta Hyang bersama 25.000 tentara saat datang ke sini. Juga dikisahkan kehidupan kota hingga perdagangan Sriwijaya”, katanya di Palembang, Sumsel, Jumat (11/4).

Tata kota Sriwijaya yang telah mempunyai taman kota dan kanal-kanal buatan juga akan ditampilkan dalam pertunjukan tersebut. Lokasi teatrikal akan menggunakan sejumlah situs Kerajaan Sriwijaya, termasuk kanal-kanal kuno buatan di Situs Karanganyar.

PUSAT KERAJAAN SRIWIJAYA
Pada 22 Desember 1994, Situs Karanganyar, yang saat ini menjadi Taman Purbakala Kerajaan  Sriwijaya, ditetapkan Presiden Soeharto sebagai pusat Kerajaan Sriwijaya. Namun, saat  ini situs tersebut kurang banyak menarik masyarakat ataupun wisatawan.

Menurut Najib, penyelenggaraan Festival Sriwijaya ini diawali dengan pemeliharaan di situs-situs Sriwijaya. Salah satunya pemeliharaan di kanal kuno di sekitar Situs Karanganyar. Tak hanya situs besar, sejumlah situs kecil juga akan dipersiapkan untuk festival yang berlangsung enam hari tersebut.

Selama delapan tahun terakhir, kata Najib, Festival Sriwijaya diselenggarakan di luar situs Sriwijaya karena lebih berorientasi pada aspek ekonomi. Festival  Sriwijaya selama delapan tahun diselenggarakan di lokasi-lokasi keramaian di pusat  Kota Palembang dan di kabupaten luar Palembang di Sumsel.

Tahun ini, konsep festival tahunan ini dikembalikan untuk menghadirkan nilai budaya dan sejarah ke tengah masyarakat. Lima negara diundang dalam festival ini, di antaranya Malaysia, Singapura, dan Thailand. Selama festival berlangsung, para perwakilan negara yang diundang akan dibawa dalam tur wisata sejarah ke situs-situs Sriwijaya.

Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia Sumsel Farida R Wargadalem menyatakan, Festival Sriwijaya dapat menjadi langkah awal revitalisasi situs-situs Kerajaan Sriwijaya di Palembang. “Penyelenggara Festival Sriwijaya sebaiknya di situsnya sehingga akan membuat situs lebih terawat. Semua mata juga akan memandang ke sana”, katanya.

Menurut Farida, pemeliharaan situs-situs yang sudah ada lebih penting daripada menemukan situs-situs baru. Selama ini, pemeliharaan kawasan situs-situs itu masih sangat minim. Padahal, situs bersejarah itu bisa menjadi obyek wisata yang menarik. (Kps/c)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru