Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 07 Agustus 2025

Menteri Kebudayaan dan Batak Center Sinergi Lestarikan Budaya, Dorong Ulos dan Museum Batak

Victor R Ambarita - Rabu, 06 Agustus 2025 19:16 WIB
162 view
Menteri Kebudayaan dan Batak Center Sinergi Lestarikan Budaya, Dorong Ulos dan Museum Batak
(Foto: Dok/Batak Center).
Foto bersama usai Dewan Pengurus Nasional (DPN) Batak Center beraudiensi dengan Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Gedung Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Jakarta(harianSIB.com)
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menerima audiensi dari Dewan Pengurus Nasional (DPN) Batak Center di Gedung Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Pertemuan ini membahas kolaborasi strategis untuk pemajuan budaya Batak, termasuk usulan penetapan ulos/" target="_blank">Ulos sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) UNESCO.

Dalam siaran persnya, Fadli Zon menyambut baik usulan dari Batak Center dan menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam pelestarian budaya.

Baca Juga:

"Pemajuan kebudayaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Kami sangat senang banyak organisasi yang peduli dengan kebudayaan dan ini membantu upaya kita, tidak hanya melindungi kebudayaan, tetapi juga berkontribusi bagi peradaban dunia," ujar Fadli.

Dorong ulos/" target="_blank">Ulos dan Museum Batak

Baca Juga:

Ketua Umum DPN Batak Center, Sintong M. Tampubolon, memaparkan beberapa rencana utama organisasinya. Salah satunya adalah memperjuangkan ulos agar diakui sebagai WBTb oleh UNESCO.

Sintong menjelaskan bahwa bagi masyarakat Batak, ulos memiliki nilai sakral dan historis yang sangat penting.

Selain itu, Batak Center juga mengusulkan pendirian Museum Batak di kawasan Danau Toba. Museum ini diharapkan tidak hanya menjadi pusat edukasi dan dokumentasi, tetapi juga memperkuat identitas lokal serta mendukung pariwisata di Danau Toba.

Merespons usulan tersebut, Fadli Zon menegaskan kesiapan Kementerian Kebudayaan untuk mendukung penuh.

"Kami siap bekerja sama dan akan memfasilitasi," katanya. Ia juga menekankan pendekatan public-private partnership untuk mendukung pengembangan budaya.

Fadli menambahkan, kementeriannya akan berupaya mendaftarkan warisan budaya takbenda semaksimal mungkin, serta mendukung pendirian museum yang spesifik seperti Museum Batak.

"Museum Batak akan menjadi pusat edukasi dan pelestarian pengetahuan budaya," ungkapnya.

Festival ulos/" target="_blank">Ulos Siap Digelar

Sebagai bagian dari upaya pemajuan budaya, Sintong M. Tampubolon mengungkapkan bahwa Batak Center sedang mempersiapkan ulos/" target="_blank">Ulos Fest kedua dengan tema ulos/" target="_blank">Ulos: Connection and Connectivity.

Festival yang akan diselenggarakan pada November 2025 ini bertujuan menyambungkan nilai-nilai tradisi ulos dengan masa depan. Sebelumnya, ulos/" target="_blank">Ulos Fest pertama sukses digelar pada November 2019.

Pertemuan ini turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan, serta Direktur Bina Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Sjamsul Hadi.

Sedangkan, hadir juga dari pengurus DPN Batak Center dalam audiensi tersebut, antara lain, Dr Joonner Rambe, Irjen Pol (Purn) Erwin TPL Tobing, Mayjen TNI (Purn) Karev Bakti Nusa Marpaung SSos MM, E Liestriana br Siahaan SE, Drs Jerry R Sirait, H Syaiful Bahri Ritonga SE MM, Dr Ishak Hutagalung MM, Drs Lasro Simbolon MA, Freddy FM Pandiangan SE MAP, Jhohannes Marbun SS MA, Tiomora E Maria Sitanggang ST MM, Rentaline Sihite dan Deddy Tambun.

Melalui sinergi kuat ini, diharapkan berbagai inisiatif dapat memberikan dampak positif berkelanjutan bagi kebudayaan Batak dan Indonesia secara keseluruhan.(**)

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru