Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 07 Agustus 2025

“Fungsi Ulos Dalam Budaya Batak”

*Ny Luhut Panjaitan Devi br Simatupang Kunjungi Pengrajin Ulos Di Lumban Suhisuhi, *Merdi Sihombing ; Orang Batak Mampu Menjual Ketinggalan Menjadi Kelebihan
- Jumat, 29 Mei 2015 14:20 WIB
614 view
“Fungsi Ulos Dalam Budaya Batak”
SIB/Marihot Simbolon
FOTO BERSAMA: Tampak ditengah mengenakan ulos Batak Ny Luhut Panjaitan Devi br Simatupang, Merdi Sihombing dan istri Lusi br Nainggolan dan seluruh rombongan berfoto bersama seusai acara di Lumban Nainggolan Desa Lumban Suhisuhi Pangururan, Kamis (28/5).
Samosir (SIB)- Merdi Sihombing salah seorang pengusaha Ulos Batak di Lumban Nainggolan Desa Lumban Suhisuhi Kecamatan pangururan menyambut baik rombongan Ny Luhut Panjaitan Devi br Simatupang di museum miliknya, di jalan Simanindo Pangururan Kamis (28/5) . 

Dalam kesempatan itu Merdi Sihombing menjelaskan secara singkat arti dan fungsi Ulos Batak dalam adat budaya kepada seluruh rombongan sekira 100 orang. Diceritakan juga bahwa “orang Batak masih ketinggalan dan menjual ketinggalan menjadi kelebihan.” Itulah seni budaya yang saat ini kita kembangkan,” katanya.

“Ulos Batak bisa berada di museum Negara asing (Belanda) dan orang yang ingin melihatnya berkunjung ke sana, oleh karena itu saya (Merdi) berusah membuat museum Ulos dan seluruh karya karya saya supaya nanti orang termasuk dari Negara lain berkunjung ke museum kita. Seperti sekarang ini jenis Ulos Pakko sudah mulai langka dan susah untuk mendapatkannya dan ulos tersebut sudah kita gali walau dengan bersusah payah dan tetap butuh belajar untuk mengembangkan Ulos Pakko tersebut,” ujar Merdi.

Rombongan Ny Luhut Panjaitan Devi br Simatupang tersebut disambut meriah dengan musik uning uningan Batak Toba yang personilnya masih anak SD dan dibarengi penari serta dimeriahkan Sigalegale dengan tor tornya.

Selanjutnya Merdi  menjelaskan secara singkat tentang patung Sigalegale diceritakannya, pada zaman dahulu ada seorang raja yang hanya memiliki seorang anak karena anaknya meninggal dunia dan istri raja bersedih terus dan menangis untuk mengatasi kesedihan  istri sang raja mengambil kesimpulan untuk menciptakan patung sigalegale menyerupai manusia kalau di Negara Italia ini disebut Minokio dimana badan, tangan, kaki dan kepalanya bisa bergerak dan itulah membuat istri raja jadi terhibur.  

Ditambahkan, pada dulunya ulos batak diartikan sebagai selimut yang menghangatkan tubuh dan melindungi dari terpaan udara dingin. Menurut kepercayaan leluhur suku batak, ada tiga sumber yang memberi panas kepada manusia, yaitu matahari, api dan ulos. Dari tiga sumber kehangatan itu, ulos dianggap paling nyaman dan akrab dengan kehidupan sehari-hari. Ulos merupakan khas suku Batak di Sumatera Utara, bentuknya menyerupai selendang dengan panjang sekitar 1,8 meter dan lebar 1 meter, kedua ujungnya berjuntai-juntai dengan panjang sekitar 15 cm.

Di akhir acara Ny Luhut Panjaitan Devi br Simatupang dalam sambutanya menyarankan supaya Merdi Sihombing tetap semangat dalam mengembangkan dan melestarikan budaya khususnya Ulos Batak dan diharapkan juga tetap berkarya.” Saya beserta seluruh rombongan akan mendoakan keluarga Merdi tetap semangat dan berkarya,” tutup Devi. (F05/W)




SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru