Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 07 Agustus 2025

Bangun Karakter Melalui Sejarah

- Sabtu, 25 Juli 2015 17:26 WIB
147 view
 Bangun Karakter Melalui Sejarah
Jakarta (SIB)- Pembangunan karakter bangsa dapat diajarkan lewat nilai-nilai moral dari literasi sejarah. Namun, perlu usaha keras untuk menghidupkan pendidikan sejarah yang selama ini masih minim dan dinilai kurang menarik.

“Kami banyak menghabiskan waktu di sekolah. Revolusi karakter melalui literasi sejarah kami butuhkan di sekolah,” kata Ketua Forum Anak Daerah (FAD) Jawa Barat Syahna Rahma, salah satu narasumber Diskusi Nawacita ke-8 bertema “Revolusi Karakter Bangsa Melalui Literasi Sejarah Lahirkan Generasi Pembelajar” di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, Jumat (10/7). Diskusi diprakarsai Gerakan Indonesia Pintar (GIP).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, dalam sambutan pembukaan diskusi berharap kementeriannya menjadi tempat diskusi pemikiran tentang pendidikan dan kebudayaan. “Tanggung jawab kita merawat dan membesarkan bangsa. Revolusi karakter bangsa agar ditempuh lewat literasi sejarah,” katanya.

Narasumber lain, Ketua Dewan Pembina GIP Fasli Jalal, mengatakan, literasi sejarah sangat cocok untuk mencerahkan. Kita perlu mengembangkan kebiasaan-kebiasaan baru demi menuju bangsa yang cerdas. “Hanya bangsa cerdas yang akan kompetitif. Bangsa yang kompetitif bisa menyejahterakan rakyatnya,” katanya.

Menurut sejarawan Hilmar Farid, literasi sejarah menyajikan dua hal penting, yaitu pengetahuan sejarah dan kesadaran sejarah. Pengetahuan sejarah datang dan pergi dengan mudah. Kesadaran sejarah selalu menetap. “Kesadaran sejarah inilah yang menjadi landasan revolusi karakter,” katanya. (Kps/ r)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru