Samosir (SIB)- Yayasan Silau Raja bersama Forum Komunikasi Pelestarian Situs Silau Raja akan memulai pembangunan Situs Silau Raja Namartua Sioma Pea-pea. Hal ini sebagai wujud cinta kasih kepada leluhur Oppu Silau Raja nenek moyang marga Malau Raja, Manik Raja, Ambarita Raja dan Gurning Raja.
Pembangunan Situs Namartua Sioma Pea-pea di Ronggur Nihuta, Kabupaten Samosir, akan diawali dengan deklarasi serta peletakan batu pertama, Selasa (18/8). Ini menjadi tonggak baru bagi kelanjutan sejarah Silau Raja dan keturunannya khususnya bagi generasi penerus yang akan lestari sepanjang zaman.
Disamping pembangunan Situs-situs Silau Raja terdapat juga pandangan hidup Silau Raja yang sangat baik untuk ditiru dan diteladani setiap keturunannya sehingga sangat tepat untuk diingat dan dilestarikan serta terus dijaga . Misalnya sifat dan perilaku berikut ; “Parjaba-jaba di bibirna (bijaksana ucapannya), Na so tanggam mida bohi (tidak surut menghadap siapapun), Jalana so maila mida rupa (tidak pilih kasih), Parlak-lak di tolonanna (tutur katanya sesuai aturan dan masalahnya), Par hatian nasoramonggal (membela mati-matian suatu keadilan), Par inggala si bola tali (mengayomi sampai ke ujung masalah). Sijaga pijulu sijaga pintu jae (melindungi dari semua aspek). Tarida urat ditambor-tambori (memperkecil setiap permasalahan), Masuak dakka di sihor-sihori (yang tertindas ditolong), Malos bulung taruanaek (tidak pamrih).
Pembangunan Situs Namartua Sioma Pea-pea menjadi awal pembangunan Situs-situs Silau Raja secara keseluruhan dan dikerjakan secara berkesinambungan bagi generasi ke generasi berikutnya.
Ditambahkan, setiap peradaban mempunyai peninggalan sejarah yang sangat berharga bagi generasi berikutnya dan menjadi kekayaan tersendiri baik secara materiil maupun secara spritual yang harus dijaga dengan baik sebagai warisan budaya yang terpelihara. Demikian halnya forum ini selaku penerus budaya yang berakar silsilah dari Si Raja Batak tidak ketinggalan untuk menjaga dan melestarikan peninggalan nenek moyang apalagi terkait dalam kehidupan sehari-hari dan terserap dalam sosial budaya yang tetap berjalan sampai kini. Salah satu yang menjadi perhatian serius dari Yayasan Silau Raja dan Forum Komunikasi Pelestarian Situs Silau Raja menitikberatkan pada peninggalan sejarah Silau Raja yang diketahui sebagai cucu bungsu dari Si Raja Batak yang dalam sejarah kehidupannya tentu memiliki kisah dan berbagai peninggalan semasa hidupnya.
Keturunan Silau Raja yang pada dasarnya terdiri dari marga-marga dalam kelompok yang terdiri dari Malau Raja, Manik Raja, Ambarita Raja dan Gurning Raja menjadi pihak yang berkepentingan untuk menjaga dan melestarikan peninggalan Silau Raja. Untuk itu Punguan Silau Raja yang ada di Jakarta bersama Yayasan Silau Raja telah membentuk Forum Komunikasi Pelestarian Situs Silau Raja untuk melaksanakan maksud dan tujuan tersebut.
Pembangunan yang dimulai dari Namartua Sioma Peapea dengan membangun Rumah Parsattian dan Monumen akan dikembangkan dengan membangun situs-situs Silau Raja yang lainnya dan diintegritaskan menjadi tempat-tempat wisata ziarah budaya dan memusatkannya di Namartua Sioma Pea-pea sekaligus tempat ini kelak akan dikembangkan menjadi Taman Wisata Budaya Silau Raja. Demikian pengurus Yayasan Silau Raja dan Pengurus Forum Komunikasi Pelestarian Situs Silau Raja dari Jakarta.
(DIK-DH/d)