Rengat (SIB)- Sekolah Dasar (SD) Negeri 011 Titian Resak Seberida Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau meluncurkan produksi batik hasil karya siswa untuk membantu melestarikan batik Riau.
"Peluncuran batik ini dilakukan dihadapan sejumlah kepala sekolah SD sederajat," kata Kepala SDN 011 Titian Resak Luluk Sutrisnani di Rengat, Sabtu.
Ia mengatakan, batik hasil kerajinan siswa ini merupakan karya inovasi sendiri, semangat pelajar selama ini sangat tinggi untuk memproduksi kain yang merupakan satu - satunya di Indragiri Hulu.
Sebanyak 43 orang siswa kelas VI yang dengan gigih menyelesaikan batik itu, dibimbing oleh dua orang guru yang telah berpengalaman yakni Aspitori dan Sri Lestari.
"Kami sangat bangga melihat hasil kaya ini, tentunya akan menjadi icon nasional," sebutnya.
Kepala SD tersebut juga menjelaskan, guru yang membimbing kerajinan itu telah mendapatkan pendidikan khusus dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Inhu pada beberapa bulan sebelumnya, ilmu yang didapat langsung diperaktekkan di sekolah.
Peralatan dan bahan-bahan yang berkaitan dengan kerajinan batik tersebut, merupakan sumbangan dari para wali murid yang sebelumnya sudah sepakat dengan pihak sekolah untuk pengembangan kerajinan membatik, sebab, biaya pembelian bahan dan peralatan sangat tinggi mencapai Rp15 juta.
"Kami tentunya berharaphasil kerajinan itu dapat memenuhi kebutuhan sekolah," ujarnya.
Produksinya untuk siswa dan guru sebagai pakaian sekolah maupun sehari-hari, namun jika ada bantuan yang lebih besar bisa juga di promosikan untuk umum.
Kepala Dinas Pendidikan Inhu Ujang Sudrajat melalu Sekretaris Winaldi mengatakan, apresiasi yang tinggi buat sekolah SD 011 Titian Resak dan siswa serta guru yang telah berprestasi.
"Saya bangga, harus menjadi contoh buat sekolah lainnya," ucapnya.
Sekretaris Dewan Pendidikan Inhu Asri juga menambahkan, setiap hasil karya siswa dan sekolah sebaiknya semua pihak memberikan dukungan penuh dan diberikan penghargaan, didorong untuk terus melanjutkan kegiatan tersebut agar prestasi bisa dipertahankan dan menjadi contoh sekolah lainnya.
"Sekolah itu bisa dijadikan tempat menimba ilmu bagi sekolah lain di Indonesia," ujarnya. (Ant/h)