Daftarkan ke UNESCO, Kain Ulos Menuju Warisan Budaya Dunia

Jakarta (SIB)- Mengantisipasi terjadinya klaim terhadap kain tenun Ulos asal Sumatera Utara oleh negara tetangga, pemerintah diminta menetapkan tanggal 17 Oktober 2015 sebagai hari Ulos Nasional. Tidak hanya itu, kain tenun kebanggaan suku Batak ini juga segera didaftarkan ke Unesco sebagai warisan budaya nasional.

"Tahun 2014 lalu, sudah kami ajukan ke Unesco. Saat itu kami diminta untuk memenuhi persyaratan," kata Ida Lainari Pasaribu pada acara Rapat Koodinasi Gerakan Masyarakat Berbasis Budaya "Menjadikan Ulos Sebagai Warisan Budaya Dunia" di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (11/12).

Hal senada juga dikemukakan Merdi Sihombing yang dikenal sebagai desainer kain ulos yang menyatakan, menyambut hari Ulos Nasional dan ulos bisa terdaftar di Unesco tentunya, harus ditopang dengan upaya melestarikan ulos, yakni memberikan pendidikan kepada generasi muda.

"Antara lain, menurunkan atau menransfer kepada anak-anak bagaimana cara menenun kain ulos. Ini bagian dari upaya pelestarian," ujar Merdi.

Selain menransfer ilmu membuat kain tenun ulos, Indonesia juga harus menunjukkan upaya pengembangannya. Dengan adanya pengembangan cara menenun kain ulos di masyarakat Tapanuli, diharapkan kain ulos tetap menjadi kebanggaan bagi suku Batak dan juga bisa membawa nama baik ke dunia internasional.

Dijadwalkan acara tersebut dihadiri Plt Gubsu Tengku Erry Nuradi namun yang bersangkutan batal hadir. (G02/y)