Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 03 Juni 2025

AS Kirim 2 Kapal Anti Rudal ke Jepang

- Senin, 07 April 2014 11:50 WIB
486 view
 AS Kirim 2 Kapal Anti Rudal ke Jepang
SIB/ AP Photo/Eugene Hoshiko
KONFERENSI PERS: Menlu AS Chuck Hagel (kanan) bersama Menlu Jepang Itsunori Onodera menggelar konferensi pers setelah keduanya mengadakan pertemuan di Tokyo, Minggu (6/4). Amerika mengirim dua kapal anti-rudal tambahan ke Jepang untuk mengantisipasi ancam
Tokyo (SIB)- Amerika Serikat berencana untuk mengirim dua kapal perang anti rudal tambahan ke Jepang untuk mengantisipasi ancaman Korea Utara yang baru-baru ini melakukan tindakan "provokatif". "Sebagai respon atas tindakan provokatif yang membahayakan stabilitas oleh Pyongyang--termasuk di antaranya uji coba rudal yang bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB--saya mengumumkan bahwa hari ini Amerika Serikat berencana untuk mengirimkan dua kapal anti rudal AEGIS tambahan ke Jepang pada 2017 mendatang,"  ungkap Menteri Pertahanan Chuck Hagel dalam konferensi pers di Tokyo bersama Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera, Minggu (6/4).

Dua kapal perang tambahan anti rudal tersebut akan bergabung dengan lima kapal lainnya yang mempunyai kemampuan sama dan yang sebelumnya telah ditempatkan di Jepang. Pada bulan lalu, Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik jarak menengah diperkirakan yang mampu mencapai Jepang. Tokyo kemudian dilaporkan memerintahkan pasukannya untuk menghancurkan rudal milik Korea Utara yang melewati batas wilayah udara Jepang dan menempatkan kapal AEGIS miliknya ke Laut Jepang.

Keputusan dari Washington tersebut "didorong oleh tindakan agresif dan provokatif Pyongyang dan komitmen Amerika Serikat untuk pertahanan Jepang," kata pejabat Kementerian Pertahanan Amerika Serikat yang tidak disebutkan namanya oleh AFP.

Keputusan tersebut "juga dinilai dapat melindungi kepentingan nasional kami" karena Korea Utara berulang kali mengancam  kepentingan Amerika Serikat. Sebelumnya pada Oktober lalu, Amerika Serikat telah menempatkan radar peringatan dini yang kedua di Kyoto. Keputusan tersebut diambil untuk meningkatkan jumlah penyergap rudal di Alaska.

"Langkah-langkah ini dapat meningkatkan secara signfikan kemampuan kami untuk mempertahankan Jepang dan Amerika Serikat terhadap ancaman rudal balistik dari Korea Utara," kata Hagel. Sementara itu pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un pada pekan ini mengingatkan bahwa situasi di kawasan Asia Timur "sangat genting" dan bersumpah akan "menghancurkan" apa yang dia sebut sebagai  politik kebencian.

Sehari sebelumnya Onodera memerintahkan militer untuk menembak jatuh setiap rudal yang ditembakkan oleh Korea Utara. "Menteri Pertahanan memberikan perintah tersebut mulai 3 April hingga 25 April untuk bersiap atas peluncuran rudal lainnya," terang sumber yang enggan disebut namanya tersebut.

Menteri Onodera, menurut sumber tersebut, tidak memerintahkan pengerahan rudal Patriot yang merupakan tameng pertahanan terakhir atas serangan rudal musuh. Yang dikerahkan Jepang adalah kapal penghancur Aegis yang kini sudah berada di Laut Jepang.

Kapal tersebut yang dilengkapi dengan peralatan radar canggih untuk melacak banyak target dan mampu membawa rudal yang didesain khusus untuk memancing target. Media setempat melaporkan, perundingan antara Korut dengan Jepang di Beijing, pekan ini hanya berakhir pada kesepakatan untuk digelar pertemuan lanjutan.

Peluncuran rudal Rodong milik Korut bertepatan dengan pertemuan antara Presiden AS Barack Obama dengan para pemimpin Korsel dan Jepang. Dengan dalih uji coba, peluncuran rudal oleh Korut tersebut disinyalir sebagai aksi pamer kekuatan. Rudal Korut tersebut jatuh ke wilayah Laut Jepang setelah mengudara sejauh 650 kilometer. (ant/AFP/d)

Simak berita selengkapnya di Harian Umum Sinar Indonesia Baru (SIB) edisi 7 April 2014. Atau akses melalui http://epaper.hariansib.co/ yang di up-date setiap pukul 13.00 WIB.

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru