Tokyo (SIB)-
Tiga kapal penjaga pantai Tiongkok berlayar melewati wilayah perairan yang menjadi sengketa di lepas pantai kepulauan yang dikuasai Tokyo di Laut Tiongkok Timur pada Sabtu (12/4) pagi. Kejadian itu merupakan yang paling akhir dari perseteruan sengit antara dua raksasa Asia.
Kapal milik pemerintah Tiongkok itu memasuki wilayah 12 mil laut dari lepas pantai kepulauan Senkaku yang diakui Tiongkok sebagai kepulauan Diaoyu pada Sabtu sekitar pukul 9 waktu setempat dan meninggalkan daerah tersebut dua jam kemudian, katanya.
Kapal laut dan pesawat Tiongkok sering menghampiri kepulauan di Laut Tiongkok Timur --yang diperkirakan kaya sumber daya alam -- setelah Jepang meresmikan kepemilikkannya atas sejumlah pulau pada September 2012.
Kekhawatiran akan pertikaian yang meningkat, terjadi ketika pada November Tiongkok memberlakukan Zona Indentifikasi Pertahanan atas Laut Tiongkok dan mewajibkan seluruh pesawat yang melintasi wilayah udara tersebut untuk melapor. Washington dibuat geram atas langkah tersebut dan mengatakan bahwa hal itu akan menimbulkan kekacauan di udara.
Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel mengadakan pembicaraan dengan timpalannya di Jepang Itsunori Onodera pekan lalu dan memperingatkan menentang langkah sepihak Tiongkok dalam menyelesaikan perseteruan dengan Jepang dan negara Asia lainnya.
Pada saat bersamaan, Menteri Urusan Internasional dan Komunikasi Yoshitaka Shindo mengunjungi kuil Yasukuni, merupakan langkah yang bisa memicu kemarahan Tiongkok dan Korea Selatan, karena mereka melihatnya sebagai lambang militerisme Jepang pada masa lalu.
Shindo yang secara berkala mengunjungi kuil, mengatakan bahwa acara itu merupakan "urusan pribadi", mengesampingkan kemungkinan kejatuhan diplomatik akibat kunjungan ke kuil yang dilakukan oleh pejabat pemerintah. "Memberi penghargaan kepada mereka yang gugur dalam perang dilakukan di semua negara," kata Shindo seperti dikutip Jiji mengenai kunjungannya, menyongsong festival musim semi di kuil itu pada 21-23 April.
Sekelompok anggota parlemen Jepang berziarah ke kuil Yasukuni selama perayaan musim semi dan musim gugur serta pada 15 Agustus, tanggal peringatan kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II yang menimbulkan kemarahan negara-negara tetangga.
Kuil tersebut dipergunakan untuk menghormati orang Jepang yang gugur dalam perang termasuk pejabat tinggi yang dihukum mati karena kejahatan perang setelah berakhirnya Perang Dunia II. Tiongkok dan Korea Selatan melihatnya sebagai kenangan akan keganasan imperialisme Jepang dan agresi pada masa perang dan tidak bertobat atas sejarahnya itu.
Pada Desember lalu, Perdana Menteri Shinzo Abe melakukan kunjungan pertama ke kuil itu sejak menduduki jabatan kedua pada Desember 2012. Abe yang dikenal atas pandangan nasionalisnya juga menjadi perdana menteri Jepang pada 2006-2007 tanpa sekalipun berziarah ke Yasukuni. Kunjungan Abe --dilakukan ketika hubungan Jepang dengan Tiongkok sedang sengit terkait masalah sengketa perbatasan kepulauan di Laut Tiongkok Timur -- menimbulkan reaksi marah Beijing.
(Ant/AFP/d)Simak berita lainnya di Harian Umum Sinar Indonesia Baru (SIB).
Atau akses melalui http://epaper.hariansib.co/ yang di up-date setiap
hari pukul 13.00 WIB.