Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 28 Juni 2025
Mesir Kerahkan Kapal Selam

Pencarian Kotak Hitam EgyptAir Terus Berlanjut di Laut Mediterania

- Selasa, 24 Mei 2016 14:32 WIB
94 view
Pencarian Kotak Hitam EgyptAir Terus Berlanjut di Laut Mediterania
Kairo (SIB)- Pencarian kotak hitam pesawat maskapai EgyptAir MS804 terus berlanjut. Nantinya, temuan rekaman data penerbangan diharapkan membantu mencari tahu apakah pesawat itu jatuh karena kecelakaan atau serangan teror. Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menyatakan, masih terlalu dini untuk menyimpulkan penyebab jatuhnya pesawat jenis Airbus A320 tersebut. Pesawat yang membawa 66 penumpang dan awak itu jatuh ke Laut Mediterania pada Kamis (19/5) waktu setempat.

Seperti dilansir AFP, Senin (23/5), juru bicara Kementerian Penerbangan Sipil Mesir menyatakan, sejumlah puing pesawat yang mengudara dari Paris, Prancis menuju Kairo, Mesir itu telah ditemukan. Namun belum ada satupun jasad korban yang berhasil ditemukan.

Presiden al-Sisi menyatakan, satu robot atau kendaraan selam telah dikerahkan untuk membantu mencari kotak hitam pesawat. Kendaraan selam milik Kementerian Urusan Perminyakan Mesir itu mampu menyelam hingga kedalaman 3 ribu meter di bawah permukaan laut. Lebih lanjut, Presiden al-Sisi enggan berspekulasi soal penyebab jatuhnya pesawat. "Semua teori dimungkinkan. Tidak ada teori khusus yang bisa dipastikan untuk sekarang," ucapnya dalam pernyataan kepada televisi Mesir.

Badan Keselamatan Penerbangan Prancis menyatakan, pesawat MS804 itu sempat mengirimkan pesan otomatis yang mengindikasikan adanya asap di dalam kabin dan masalah dalam unit kontrol pesawat (FCU). Namun Kementerian Penerbangan Sipil Mesir sempat menyebut, terorisme lebih mungkin menjadi penyebab jatuhnya pesawat daripada masalah teknis. Tidak ada bukti konkret yang disampaikan untuk mendukung klaim itu. Otoritas Prancis yang ikut menyelidiki dan mencari kotak hitam pesawat menyatakan, seluruh teori soal penyebab jatuhnya pesawat tengah dianalisis. Kapal patroli Prancis yang dilengkapi dengan perlengkapan canggih untuk melacak kotak hitam, akan dikerahkan ke perairan antara Pulau Karpathos, Yunani dengan pantai Mesir pada Senin (23/5) sore waktu setempat.

Namun para pakar memperingatkan bahwa perlengkapan canggih itu akan sia-sia, jika kotak hitam pesawat, yang bisa memancarkan sinyal hingga 5 minggu, tenggelam di kedalaman lebih dari 2 ribu meter. Secara terpisah, Menteri Pertahanan Yunani Panos Kammenos menyebut pesawat sempat berbelok tajam sebanyak dua kali sebelum jatuh menukik setinggi 6.700 meter dan menghilang dari radar pada Kamis (19/5) pagi. Penumpang yang ada di dalam pesawat terdiri atas 30 warga Mesir, 15 warga Prancis, dua warga Irak, dua warga Kanada dan sejumlah penumpang lainnya masing-masing dari Aljazair, Belgia, Inggris, Chad, Portugal, Arab Saudi dan Sudan. Terdapat sedikitnya satu anak laki-laki dan dua bayi dalam pesawat itu. Sedangkan tujuh awak dan tiga petugas keamanan juga ada di dalam pesawat nahas itu. Direktur EgyptAir Holding Company, Safwat Moslem, menuturkan kepada AFP bahwa prioritas utama adalah menemukan jenazah penumpang dan rekaman penerbangan. (AFP/detikcom/f)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru