Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 09 Juli 2025

Korut Suruh Obama Bertobat dan Berkemas Tinggalkan Gedung Putih

- Rabu, 18 Januari 2017 15:24 WIB
286 view
Seoul (SIB) -Korea Utara mencela Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang memasukkan nama adik perempuan Kim Jong Un dalam daftar pelanggar hak asasi manusia. Korut menyebut, sebaiknya Obama segera berkemas dan meninggalkan Gedung Putih. Departemen Keuangan AS pekan lalu mengeluarkan tujuh nama yang dikenai sanksi akibat pelanggaran HAM. Salah satu nama dalam daftar itu adalah adik  Kim, Yo Jong.

Pengumuman itu keluar setelah Dapartemen Luar Negeri AS menerbitkan kasus pelanggaran HAM di Korea Utara. Disebutkan pula dalam laporan tersebut, pelanggaran HAM di Korut sebagai yang terburuk di dunia. "Obama sebaiknya tidak membuang-buang waktu dengan membahas isu HAM di negara orang. Lebih baik dia berkemas untuk meninggalkan Gedung Putih," demikian pernyataan yang dirilis kantor berita KCNA, pada Senin (16/1) malam. Korut pun menyebut, Obama sudah membuat situasi terburuk dalam penegakan HAM di dunia sepanjang masa jabatannya. "Obama lebih baik bertobat, untuk rasa sakit dan kemalangan yang telah dia bawa kepada begitu banyak orang AS, dan orang-orang lain di dunia."

Selama ini, pembangunan persenjataan nuklir Korut, dan diikuti dengan uji coba peluncuran, telah berulang kali dilakukan sepanjang masa jabatan Obama. Kondisi itu pun telah membuat PBB mengambil sikap untuk menjatuhkan sanksi yang semakin ketat untuk Korut.

Presiden terpilih AS Donald Trump, yang pada Jumat mendatang akan resmi memegang jabatan belum secara tegas mengungkapkan sikapnya kepada Korut.
Sekali pun dia pernah mengunggah komentar melalui akun Twitter-nya bahwa pembangunan senjata balistik yang dilakukan Korut untuk mengancam wilayah AS tak akan pernah terwujud. Dalam pidato tahun baru, Kim pun tidak menyinggung secara langsung datangnya pemerintahan baru di AS. Namun Kim sempat menyebut Washington agar membuat kebijakan tegas untuk menarik kebijakan bernada permusuhan dengan Korut. (KCNA/kps.com/h)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru