Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 04 Agustus 2025

Petugas Pemadam Kebakaran Malaysia Tewas Dipukuli Massa

* Waspada Rusuh di Kuil Hindu, Malaysia Kerahkan 400 Polisi
- Rabu, 19 Desember 2018 16:01 WIB
373 view
Kuala Lumpur (SIB) -Seorang petugas pemadam kebakaran di Malaysia yang luka parah usai dipukuli massa saat menjalankan tugasnya, meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit setempat. Petugas pemadam kebakaran ini dipukuli massa saat berupaya memadamkan kendaraan yang terbakar di dekat lokasi kerusuhan. 

Petugas pemadam bernama Muhammad Adib Mohd Kassim (24) ini dipukuli sejumlah orang saat terjadi kerusuhan di dekat Kuil Sri Maha Mariamman, Sanfield, Subang Jaya, pada 27 November lalu. Kerusuhan dipicu oleh penolakan rencana relokasi kuil Hindu tersebut. Saat itu, Muhammad Adib menjadi bagian dari operasi pemadaman kendaraan-kendaraan yang dibakar di dekat lokasi kerusuhan. 

Seperti dilaporkan kantor berita Bernama dan dilansir Channel News Asia, Selasa (18/12), Muhammad Adib dinyatakan meninggal dunia pada Senin (17/12) malam sekitar 21.41 waktu setempat, setelah beberapa hari dirawat di Institut Jantung Nasional (IJN). Keluarga Muhammad Adib ada di sisinya ketika dia menghembuskan napas terakhir di rumah sakit. 

Menteri Urusan Perumahan dan Pemerintahan Daerah, Zuraida Kamaruddin mengatakan kepada wartawan setempat bahwa jenazah Muhammad Adib akan dibawa ke Stasiun Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Hang Tuah di Kuala Lumpur pada Selasa (18/12) untuk mengikuti seremoni penghormatan terakhir. Selanjutnya, jenazah Muhammad Adib akan dibawa ke kampung halamannya di Kedah untuk dimakamkan. "Semoga Allah memberkahi jiwanya dan menempatkannya di antara orang saleh," ucap Menteri Zuraida dalam pernyataannya.

Muhammad Adib awalnya dirawat di unit perawatan intensif di Ramsay Sime Darby Medical Centre di Subang Jaya sebelum dipindahkan ke IJN. Laporan sebelumnya menyebut Muhammad Adib dalam kondisi stabil di rumah sakit dan tidak membutuhkan bantuan alat penyokong kehidupan untuk jantungnya.

Namun pada Minggu (16/12) waktu setempat, tiba-tiba kondisinya memburuk. IJN melaporkan bahwa Muhammad Adib mengalami penurunan fungsi paru-paru dalam 24 jam terakhir sebelum meninggal dunia. Hasil pemeriksaan mengungkapkan adanya pertanda konsolidasi dan pengerasan jaringan paru-paru yang membuat pertukaran gas tidak berjalan efektif. Yang semakin menyedihkan, Muhammad Adib seharusnya menikah dengan kekasihnya pada bulan ini. 

Terkait kasus ini, otoritas Malaysia tengah menyelidikinya atas delik pembunuhan. Wakil Kepala Kepolisian Selangor, Abdul Rashid Abdul Wahab, menyatakan kematian Muhammad Adib diselidiki di bawah pasal 302 Undang-undang (UU) Pidana yang mengatur soal pembunuhan. Tidak diketahui pasti apakah sudah ada tersangka yang ditangkap terkait kasus ini. Sebelumnya, kasus Muhammad Adib ini diselidiki sebagai kasus percobaan pembunuhan di pasal 307 UU Pidana.

"Saya menegaskan keyakinan saya pada kemampuan Kepolisian Diraja Malaysia dan Jaksa Agung dalam melakukan penyelidikan atas kasus ini. Jika terbukti bahwa ada elemen tindak kriminal yang terlibat, saya harap pelaku kriminal yang bertanggung jawab bisa segera diadili dan menerima hukuman terberat atas tindakan tidak manusiawi ini," tegas Kepala Menteri Selangor, Amirudin Shari, dalam pernyataannya. 

Kerahkan 400 Polisi
Kepolisian Malaysia mengerahkan hampir 400 personel untuk menjaga satu kuil Hindu di Selangor di tengah kekhawatiran peningkatan ketegangan rasial dan agama setelah seorang petugas yang terluka akibat kerusuhan bulan lalu dinyatakan tewas.

"Kami memprioritaskan kuil itu, untuk menjaga kawasan selagi kami memantau situasi. Kami juga menambahkan jumlah personel kepolisian dan kami siap menjaga perdamaian," ujar Wakil Kepala Kepolisian Selangor, Abdul Rashid Wahab, seperti dikutip Channel NewsAsia, Selasa (18/12).

Peningkatan keamanan ini diumumkan di hari yang sama ketika jasad Muhammad Adib Mohd Khassim, personel kepolisian korban kerusuhan, diterbangkan ke kampung halamannya di Kedah. Sekitar 1.000 orang dilaporkan akan hadir di pemakamannya.

Komite Penghubung Perusahaan dan Pembangunan Kesehatan dan Keagamaan Daerah Pinggiran Malaysia, Ismail Saleh, mengatakan bahwa pemerintah akan menanggung seluruh biaya pemakaman tersebut. "Persiapan upacara pemakaman sudah dilakukan oleh Departemen Pemadam Kebakaran. Pemerintah akan menangani masalah lainnya," ujar Ismail kepada keluarga Muhammad Adib.

Sebelumnya, Rashid mengatakan bahwa kematian Muhammad Adib ini akan dinyatakan sebagai kasus pembunuhan. Dalam pernyataan Rashid menegaskan bahwa kematian ini akan diselidiki di bawah Hukum Pidana Pasar 302 tentang Pembunuhan, bukan Pasal 307 tentang Upaya Pembunuhan.

Muhammad Adib meninggal dunia setelah berjuang melawan luka yang ia alami ketika bertugas dalam tim cepat tanggap untuk mengamankan kuil Hindu tersebut saat terjadi kerusuhan pada 27 November. Berdasarkan keterangan petugas, demonstran menarik Muhammad Adib dari dalam kendaraannya dan memukuli pria berusia 24 tahun tersebut.

Insiden ini terjadi di tengah peningkatan ketegangan akibat sengketa lahan antara pihak pengembang, One City Development, dengan umat Hindu di kuil tersebut sejak 2007 lalu.

Pada Maret 2014, One City Development sudah mencapai kesepakatan di pengadilan untuk merelokasi kuil berusia satu abad itu ke satu daerah yang berjarak 3,5 kilometer dari Petaling Jaya.

One City Development sendiri sudah menawarkan donasi sebesar 1,5 juta ringgit atau setara Rp5,1 miliar untuk pembangunan kuil baru. Tenggat waktu untuk relokasi itu jatuh pada Kamis pertengahan November, sepekan sebelum kerusuhan terjadi. Sebagian umat setuju direlokasi, tapi yang lainnya ingin memperjuangkan lahan tersebut.

Meski demikian, One Development City membantah tudingan bahwa mereka merancang penyerbuan ke kuil yang memicu kerusuhan itu. "Tudingan bahwa One City merencanakan insiden itu adalah kebohongan. One City mengecam segala bentuk kekerasan yang dapat memicu tindakan biadab," demikian pernyataan One City. (Bernama/CNA/Detikcom/CNNI/h)

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru