Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 26 Juni 2025

Vietnam Akhiri Social Distancing di Hanoi dan Ho Chi Minh

* Duterte Perpanjang Lockdown Manila
Redaksi - Sabtu, 25 April 2020 11:23 WIB
583 view
Vietnam Akhiri Social Distancing di Hanoi dan Ho Chi Minh
AFP
Pengguna jalan mulai beraktivitas di jalanan kota Hanoi setelah pemerintah Vietnam mengkhiri kebijakan pembatasan sosial. 
Hanoi (SIB)
Warga kota Hanoi dan Ho Chi Minh City bisa sedikit bernapas lega setelah Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, mengizinkan diakhirinya social distancing yang telah berlangsung selama 22 hari di kedua kota tersebut. Langkah ini disambut baik oleh warga.

Seperti dilaporkan media lokal Vietnam, VN Express International, Jumat (24/4), PM Nguyen merilis arahan terbaru yang memperbolehkan kota Hanoi dan Ho Chi Minh City untuk menghentikan social distancing yang diberlakukan selama 22 hari sejak 1 April lalu. Social distancing di kedua kota itu diakhiri mulai Kamis (23/4) waktu setempat. Tapi masih ada aturan-aturan khusus yang harus diberlakukan di kedua kota itu.

Pertokoan, bisnis jalanan dan layanan non esensial diizinkan untuk buka kembali. Namun mereka masih harus mematuhi arahan PM Nguyen soal penghentian acara massal, perkumpulan melebihi 20 orang di satu lokasi dan perkumpulan melebihi 10 orang di luar ruangan. Warga juga masih harus menjaga jarak minimum 2 meter satu sama lain di area-area publik. Disebutkan Ketua Komisi Rakyat Ho Chi Minh City, Nguyen Thanh Phong, bahwa kota ini tidak melaporkan kasus baru selama 21 hari berturut-turut dan saat ini hanya memiliki dua kasus aktif.

Sementara itu, untuk ibu kota Hanoi meski telah diizinkan mengakhiri social distancing, beberapa area seperti distrik Bac Ninh dan Ha Giang masih dianggap sebagai area 'berisiko tinggi' untuk penularan virus Corona. Khusus untuk dua distrik itu, social distancing masih harus diterapkan secara penuh.

Ketua Komisi Rakyat Kota Hanoi, Nguyen Duc Chung, menyatakan wilayahnya masih melarang bar, karaoke, restoran, pusat game dan kedai teh untuk buka kembali karena biasanya menarik kehadiran banyak orang. Festival dan acara olahraga juga masih dihentikan sementara.

Warga Hanoi kini bebas keluar rumah, namun masih diimbau agar sebaiknya itu hanya dilakukan saat dibutuhkan. Ketika pergi keluar rumah, warga masih diwajibkan memakai masker dan saling menjaga jarak fisik. Mereka yang tidak memakai masker saat pergi keluar, akan didenda.

"Saya membaca berita soal pelonggaran pembatasan semalam, jadi saya segera pergi keluar dan membeli makanan. Saya tidak tahu kapan semuanya akan ramai seperti sebelumnya, tapi saya sungguh senang soal bisa buka lagi," tutur seorang pemilik restoran pho di Hanoi, Linh, yang selama pekan ini hanya melayani pesanan untuk dibawa pulang.

Transportasi umum, seperti bus, taxi dan taksi online bisa kembali beroperasi, namun ada beberapa pembatasan seperti jumlah kursi yang ditempati tidak boleh penuh dan diwajibkan ada hand sanitizer di dalamnya. Sekolah-sekolah masih akan ditutup untuk sementara. "Setiap hari saya menantikan berakhirnya social distancing. Jika ini berlanjut beberapa pekan lagi, saya mungkin harus menutup toko saya," ujar Nguyen Chinh Thanh, seorang pemilik kedai makanan di distrik Hoan Kiem.

Sejauh ini, ada 112 kasus virus corona di kota Hanoi, dengan 81 pasien telah sembuh dan 31 pasien lainnya masih dirawat. Otoritas Hanoi tidak melaporkan kasus baru sejak 16 April lalu.

Secara keseluruhan, total kasus virus corona di Vietnam mencapai 268 kasus. Pada Jumat (24/4) pagi, Kementerian Kesehatan Vietnam melaporkan tidak ada kasus baru. Ini berarti, menurut VN Express International, sudah delapan hari berturut-turut tidak ada tambahan kasus di Vietnam. Sebanyak 224 pasien telah dinyatakan sembuh dan dipulangkan dari rumah sakit. Sedangkan 44 pasien lainnya masih menjalani perawatan medis.

Perpanjang Lockdown
Sementara itu, presiden Filipina, Rodrigo Duterte, memperpanjang lockdown yang diberlakukan di wilayah metropolitan Manila dan belasan wilayah lainnya di Pulau Luzon hingga 15 Mei mendatang. Namun pembatasan karantina ketat terkait pandemi virus corona (Covid-19) di beberapa wilayah lainnya mulai dilonggarkan. "Kita semua ada dalam risiko. Tapi jangan meningkatkan peluang atau kesempatan terkena (virus corona)," ucap Duterte dalam rapat satuan tugas yang mengawasi upaya mengatasi pandemi virus corona, seperti dilansir The Star, Jumat (24/4).

Pengumuman soal perpanjangan lockdown (penguncian) ini disampaikan pada Jumat (24/4) pagi waktu setempat. Selain wilayah Metro Manila, 17 provinsi lainnya di Pulau Luzon -- pulau terbesar dan terpadat di Filipina -- juga masih ada di bawah lockdown. Wilayah-wilayah itu dianggap sebagai area-area dengan 'risiko tinggi' penularan virus corona.

Pembatasan karantina untuk wilayah Pulau Luzon lainnya dilonggarkan, khususnya di wilayah dengan jumlah kasus sedikit atau wilayah tanpa kasus virus corona sama sekali.

Di area yang pembatasan mulai dilonggarkan, toko-toko non-leisure yang ada di mal bisa buka kembali. Transportasi publik akan kembali beroperasi namun dalam kapasitas yang dikurangi. Sekolah dan universitas juga akan memulai kegiatan kembali. Proyek konstruksi yang dianggap 'prioritas dan penting' juga akan dilanjutkan. Namun bagi warga di bawah usia 21 tahun dan di atas 60 tahun, masih harus tetap di rumah.

Dalam pernyataannya, Duterte juga melontarkan peringatan terkait rencana serangan pemberontak Maoist terhadap tentara dan polisi yang mengawal petugas medis dan pasokan kemanusiaan. "Saya bisa menetapkan darurat militer dan tidak ada jalan untuk kembali," tegasnya.

Duterte menempatkan seluruh wilayah di Pulau Luzon -- pulau di utara Filipina yang dihuni lebih dari 100 juta jiwa -- di bawah lockdown sejak 15 Maret lalu. Namun pembatasan-pembatasan juga diterapkan ke area-area padat penduduk lainnya yang ada di luar Luzon. Pembatasan itu diberlakukan di Provinsi Cebu dan Panay yang ada di bagian tengah Filipina dan wilayah Davao, yang ada di bagian selatan Filipina.

Selama lockdown berlangsung, Pulau Luzon terputus dari wilayah Filipina lainnya dan dari dunia. Seluruh penerbangan domestik dan perjalanan via laut, kecuali penyaluran barang esensial, dihentikan sementara. Pos-pos pemeriksaan dan barikade dijaga personel militer dan kepolisian di seluruh wilayah Luzon, demi memastikan semua orang tidak bepergian.

Perusahaan-perusahaan menghentikan operasional dan merumahkan para pekerja. Namun perusahaan yang menyediakan makanan dan obat-obatan, juga bank, perusahaan telekomunikasi dan logistik masih bisa beroperasi. Data terbaru Johns Hopkins University mencatat total 6.981 kasus virus corona di wilayah Filipina, dengan 462 kematian. (VN Express International/thestar/dtc/d)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru
Grup Djarum Beli Saham Hermina

Grup Djarum Beli Saham Hermina

Jakarta(harianSIB.com)Grup Djarum membeli 559,18 juta saham PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL). Melansir keterbukaan informasi di BEI Rabu (25