Jakarta (SIB)
Mantan Putra Mahkota Yordania, Pangeran Hamzah bin Hussein mengatakan bahwa dirinya kini berada di bawah tahanan rumah, Sabtu (3/4). Ia kini tidak diizinkan keluar bahkan berkomunikasi dengan orang lain.
Dalam sebuah video yang dikirim ke BBC, Pangeran Hamzah bin Hussein mengatakan kepala staf militer sempat mengunjunginya. Dia mengatakan sejumlah rekannya kini ditangkap, keamanannya dicabut dan internet serta saluran teleponnya diputus.
"Saya tidak diizinkan untuk keluar, untuk berkomunikasi dengan orang-orang atau bertemu dengan mereka." katanya, seperti dilansir, Minggu (4/4).
Sementara itu Hamzah membantah menjadi bagian dari konspirasi terhadap saudara tirinya Raja Abdullah II.
"Saya tidak bertanggung jawab atas kegagalan dalam pemerintahan, atas korupsi dan ketidakmampuan yang telah lazim dalam struktur pemerintahan kita selama 15 hingga 20 tahun terakhir dan semakin memburuk" katanya.
Disebutkan video yang dikirimkan ke BBC berasal dari pengacara Hamzah, ketika tersiar kabar bahwa anggota keluarga kerajaaan, Hassan bin Zaid dan mantan kepala kerajaan Basem Awadalah ditangkap dengan alasan keamanan, Sabtu (3/4) lalu.
Tentara mengatakan telah memperingatkan Hamzah agar tidak merusak keamanan negara, tetapi membantah bahwa pihaknya melakukan penahan.
"Apa yang diberitakan tentang penangkapan Pangeran Hamzah tidak benar," kata Kepala Staf Gabungan Mayjen Yousef Huneiti.
"Tetapi pangeran telah diminta untuk menghentikan beberapa kegiatan yang dapat digunakan untuk mengguncang stabilitas dan keamanan Yordania," lanjutnya.
Sementara itu, dalam video yang diterima BBC, Hamzah juga menegaskan dirinya bukan bagian dari konspirasi atau organisasi jahat apapun. Dia menegaskan bahwa orang tidak lagi diizinkan untuk mengkritik pihak berwenang atau mengungkapkan pendapat "tanpa diganggu, dilecehkan atau diancam."
Hamzah juga menuduh sistem penguasa percaya bahwa kepentingan pribadi, kepentingan keuangan, serta korupsi lebih penting daripada kehidupan dan martabat serta masa depan 10 juta orang yang tinggal di Yordania.
"Sayangnya negara ini telah terhalang korupsi, nepotisme, dan salah aturan dan akibatnya adalah kehancuran atau hilangnya harapan."
Hamzah adalah putra tertua mendiang Raja Hussein dan istrinya yang berkebangsaan Amerika Serikat, Ratu Noor. Dia memiliki hubungan baik secara resmi dengan Abdullah, saudara tirinya, dan merupakan tokoh populer yang dekat dengan para pemimpin suku.
Abdullah telah menunjuk putra mahkota Hamzah pada 1999 saat ayahnya sekarat, namun pada 2004, gelar itu dicabut dan diberikan kepada putra tertuanya, Hussein. (detikcom/a)
Sumber
: Hariansib.com edisi cetak