Pyongyang (SIB)- Para pelajar Korea Utara harus lulus mata pelajaran tentang pemimpin negara mereka Kim Jong-un selama tiga tahun, sebagai bagian dari mata pelajaran sekolah menengah, demikian dilaporkan. Menurut situs internet pemerintah Korea Selatan KBS World Radio, pelajaran baru tersebut mulai diterapkan pada kurikulum tahun ini.
Stasiun radio tersebut menyatakan telah mendapatkan salinan "garis besar pendidikan wajib" Dewan Pendidikan Korea Utara yang menegaskan "sejarah Kim Jong-un sebagai topik sekolah resmi". Para murid harus menyelesaikan pelajaran itu selama 81 jam dalam tiga tahun, kata laporan tersebut.
Belum terdapat buku pelajaran yang dapat membantu mereka memahami kehidupan sang pemimpin sehingga materi dari Partai Pekerja Korea yang berkuasa dipakai di ruang kelas. "Murid juga diajarkan kutipan pernyataan, tesis dan perintah yang Kim sampaikan kepada partai yang berkuasa dan militer," tulis situs tersebut seperti dilansir dari AP, Kamis (27/11).
Meskipun bisa dikatakan tidak terdapat kultus pribadi Kim sejak dia berkuasa pada bulan Desember 2011, sejumlah pengamat mengatakan kelas-kelas baru dapat mengisyaratkan dimulainya hal tersebut. Para murid telah diwajibkan mempelajari sejumlah tokoh politik penting, termasuk 160 jam pelajaran tentang pendiri negara Korea Utara, Kim Il-sung.
Jabat Posisi Penting
Adik perempuan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, semakin sering muncul ke hadapan publik. Gadis yang disebut berusia 27 tahun namun datanya misterius ini dilaporkan telah menjabat posisi senior pada Partai Buruh yang berkuasa di Korut. Kim Yo Jong, nama wanita tersebut, sebelumnya hanya disebut sebagai pejabat partai biasa, namun dia memiliki peran manajerial yang cukup besar dalam pemerintah yang dipimpin kakak laki-lakinya. Demikian seperti dilansir Reuters, Kamis (27/11).
Jabatan penting gadis muda ini diidentifikasi oleh media resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA), dalam laporan terbarunya. KCNA menyebutnya sebagai Wakil Direktur salah satu departeman pada Komisi Pusat Partai Buruh. Nama Kim Yo Jong juga sering disebutkan dalam laporan KCNA soal berbagai macam aktivitas Kim Jong Un. Sering disebutkan bahwa Kim Yo Jong ikut hadir dan mendampingi kakaknya dalam berbagai kunjungan.
Yo Jong merupakan satu-satunya anggota dinasti keluarga Kim, selain Jong Un yang diketahui memegang jabatan publik dalam pemerintahan Korut. Ini menandai penguatan generasi ketiga dari dinasti keluarga Kim di negara komunis ini.
Di sisi lain, saudara perempuan mendiang Kim Jong Il, atau tante Jong Un dan Yo Jong, Kim Kyong Hui yang sempat memegang jabatan penting dalam tubuh militer dan partai berkuasa Korut, tidak pernah muncul lagi sejak suaminya, Jang Song Thaek dilaporkan dihukum mati setahun lalu.
Menurut media Korea Selatan, Yonhap News yang mengutip sejumlah pengamat, Yo Jong sebenarnya tengah dipersiapkan untuk memegang peran penting bagi kakaknya, mengingat tante mereka tidak lagi menjabat. Pengamat menyebut Yo Jong kini memegang jabatan setara wakil kementerian, namun status politiknya lebih tinggi dari jabatan tersebut.
Secara terpisah, seorang sumber pemerintahan Korsel mengungkapkan, pemerintah Korsel meyakini Yo Jong bekerja pada Departemen Propaganda Partai Buruh Korut. Namun dia enggan menjawab pertanyaan apakah Korut melihat Yo Jong sebagai pengganti Kyong Hui.
Peneliti senior pada salah satu institut Seoul National University, Chang Yong Seok menyebut Yo Jong sebagai sosok yang lebih berpengaruh dibandingkan Kyong Hui. "Kim Yo Jong memainkan peran penting dalam menciptakan citra Kim Jong Un sebagai pemimpin rakyat, yang tengah berupaya memperkuat kekuasaannya," sebutnya. Jong Un (31) dan Yo Jong lahir dari Ko Yong Hui yang merupakan istri keempat mendiang Kim Jong Il. Kakak-beradik ini diyakini mengenyam pendidikan di sekolah asrama yang sama di Swiss, bersama kakak tertua mereka, Kim Jong Chol yang tidak pernah muncul ke publik.
Dinasti keluarga Kim yang memerintah Korut selama tiga generasi memang cukup misterius. Bagi anggota keluarga yang tidak terlibat dalam pemerintahan, sangat sulit untuk memantau profil maupun aktivitasnya. Bahkan sekadar tanggal lahir maupun foto-foto mereka sangat sulit ditemukan di jaringan internet, karena sangat dirahasiakan.
(Rtr/dtc/AP/R16/q)
