Mengenal Pangeran 18 Tahun, Calon Penerus Dinasti Kekaisaran Jepang

Jakarta (harianSIB.com)

Pangeran Hisahito dari Jepang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-18 pada Jumat lalu, menjadikannya laki-laki pertama dalam hampir empat dekade yang mencapai usia dewasa sebagai anggota keluarga kekaisaran Jepang.

Peristiwa ini menjadi momen penting di tengah krisis generasi muda yang melanda Jepang, termasuk dalam keluarga kekaisaran.

Sebagai keponakan Kaisar Naruhito, Pangeran Hisahito dipersiapkan untuk menjadi kaisar di masa depan. Ayahnya, Putra Mahkota Akishino, adalah laki-laki terakhir di keluarga kekaisaran yang mencapai usia dewasa, tepatnya pada tahun 1985.

Baca Juga:

• Hebat! Studi Universitas Harvard Nobatkan Indonesia sebagai Juara Dunia dalam Kesejahteraan Hidup
• Tsunami Hantam Jepang, Paus-paus Raksasa Terdampar di Pantai

Hisahito adalah yang termuda dari 17 anggota keluarga kekaisaran yang semuanya dewasa, yang saat ini hanya beranggotakan empat pria.

"Saat ini saya ingin menghargai waktu yang tersisa di sekolah menengah," kata Hisahito dikutip dari APnews, Minggu (8/9/2024).

Baca Juga:

• Jepang Diterjang Tsunami 1,3 Meter Usai Gempa Dahsyat Rusia
• Buka Pelatihan Pemagangan Ke Jepang, Wali Kota Beri Pesan Jaga Nama Baik Tebingtinggi

Ia telah lama tertarik pada serangga dan bahkan ikut menulis sebuah makalah akademis tentang survei capung di tanah miliknya di Akasaka, Tokyo, kata pernyataan itu, dikutip dari CNBC Indonesia.

Statusnya sebagai pewaris terakhir kekaisaran Jepang menimbulkan masalah besar bagi sistem yang tidak mengizinkan adanya permaisuri. Pemerintah sedang berdebat tentang cara menjaga suksesi tetap stabil tanpa bergantung pada wanita.

Undang-Undang Kekaisaran tahun 1947, yang sebagian besar mempertahankan nilai-nilai konservatif, hanya mengizinkan laki-laki untuk naik takhta. Aturan yang berlaku juga memaksa anggota kerajaan perempuan yang menikahi rakyat jelata kehilangan status kerajaan mereka.

Sepupunya yang lebih tua, Putri Aiko, anak tunggal Naruhito dan istrinya Masako, mantan diplomat lulusan Harvard, adalah calon favorit masyarakat umum sebagai calon permaisuri. Namun, hukum yang berlaku melarang Masako mengambil alih peran pemimpin meskipun ia berasal dari garis keturunan langsung.

Bagan suksesi bisa membingungkan: Naruhito adalah kaisar. Adik laki-lakinya, Akishino, berada di urutan kedua. Hisahito, putra Akishino, berada di urutan berikutnya.

Usulan sebelumnya untuk mengizinkan adanya permaisuri setelah kelahiran Aiko ditangguhkan setelah Hisahito lahir pada tahun 2006. (*)