Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 22 Juli 2025

Pecat Menteri Pertahanan, Ribuan Warga Israel Demo Netanyahu

Wilfred Manullang - Rabu, 06 November 2024 16:48 WIB
60 view
Pecat Menteri Pertahanan, Ribuan Warga Israel Demo Netanyahu
Foto: REUTERS/Thomas Pieter
Ribuan warga Israel menggelar unjuk rasa untuk memprotes langkah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu memecat Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant.
Tel Aviv (harianSIB.com)
Ribuan warga Israel menggelar unjuk rasa untuk memprotes langkah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu memecat Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant.

Dalam aksinya, para demonstran yang marah, menuntut pemerintah melakukan segala hal untuk memulangkan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.

Aksi protes ini, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (6/11/2024), meletus segera setelah kantor PM Israel mengumumkan pemecatan Gallant pada Selasa (5/11) waktu setempat, menyusul perbedaan pendapat soal perang melawan Hamas.

Baca Juga:

Ribuan orang turun ke jalanan di pusat komersial Tel Aviv, dengan meneriakkan slogan-slogan menentang Netanyahu. Mereka menuntut pemulangan 97 sandera yang hingga kini masih ditahan Hamas dan aliansinya di Jalur Gaza.

Para demonstran, dalam aksinya dikutip dari detikcom, memblokir lalu lintas dan melakukan aksi pembakaran di tengah jalan. Beberapa dari mereka mengenakan kaos bertuliskan "Bawa mereka pulang sekarang!" yang merujuk pada para sandera di Jalur Gaza.

Baca Juga:

Sejumlah spanduk bertuliskan slogan-slogan bertuliskan "Kami berhak mendapatkan pemimpin yang lebih baik" dan "Tidak ada seorang pun yang tertinggal!". Salah satu demonstran memakai borgol dan masker wajah yang mirip dengan Netanyahu.

Pengumuman pemecatan Gallant oleh Netanyahu itu bertepatan dengan digelarnya pemilihan presiden (pilpres) AS, pendukung militer utama Israel. Sosok Gallant dikenal sebagai tokoh garis keras dalam perang melawan Hizbullah di Lebanon, yang juga mendorong gencatan senjata dan kesepakatan sandera di Jalur Gaza.

Netanyahu dan Gallant sering berselisih mengenai serangan balasan terhadap Hamas, usai terjadi serangan mematikan terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu, yang memicu perang tanpa henti di Jalur Gaza. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru