Sabtu, 26 April 2025

Kasus Drone di Pangkalan Militer AS, Seorang Warga China Ditangkap

Robert Banjarnahor - Jumat, 13 Desember 2024 10:09 WIB
208 view
Kasus Drone di Pangkalan Militer AS, Seorang Warga China Ditangkap
(Foto: Grand Sky)
Ilustrsi Drone
California (harianSIB.com)

Seorang warga negara China didakwa karena menerbangkan drone di atas Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California, Amerika Serikat (AS). Menurut Departemen Kehakiman AS, pria tersebut diduga melakukan perekaman terhadap fasilitas militer tersebut.

Dilansir AFP, Kamis (12/12/2024), Yinpiao Zhou (39) ditangkap saat ia bersiap untuk menaiki pesawat ke China dari San Francisco.

Baca Juga:

"Terdakwa ini diduga menerbangkan pesawat nirawak di atas pangkalan militer dan mengambil foto tata letak pangkalan, yang melanggar hukum," kata Jaksa Amerika Serikat Martin Estrada, dikutip dari detiknews.

Ia menegaskan, bahwa keamanan negara adalah yang terpenting dan kantornya akan terus mempromosikan keselamatan personel dan fasilitas militer negaranya.

Baca Juga:

Dokumen dakwaan menyebutkan sistem deteksi di Vandenberg melacak sebuah drone saat terbang sekitar 1,6 kilometer di atas fasilitas tersebut pada akhir November.

Personel keamanan di pangkalan tersebut, yang merupakan lokasi peluncuran misi luar angkasa -- termasuk roket SpaceX Falcon 9 milik Elon Musk -- serta uji coba rudal, melacak drone tersebut ke taman umum terdekat tempat mereka diduga menemukan Zhou dengan perangkat yang disembunyikan di jaketnya.

Agen yang memperoleh surat perintah penggeledahan memeriksa drone tersebut, yang berisi foto udara pangkalan tersebut.

Departemen Kehakiman mengatakan Zhou adalah warga negara China dan penduduk tetap sah Amerika Serikat, dan baru-baru ini berada di China pada bulan Februari.

Zhou tidak mengajukan pembelaan saat ia muncul di pengadilan San Francisco pada Selasa (10/12) dengan dakwaan gagal mendaftarkan pesawat yang tidak menyediakan transportasi dan pelanggaran wilayah udara pertahanan nasional.

Ia diperkirakan akan muncul di Pengadilan Distrik AS di Los Angeles dalam beberapa minggu mendatang. Zhou masih dalam tahanan sambil menunggu banding oleh jaksa penuntut terhadap keputusan pengadilan untuk membebaskannya dengan jaminan.

Peristiwa ini terjadi kurang dari dua tahun setelah insiden keamanan nasional yang secara dramatis meningkatkan ketegangan antara Washington dan Beijing.

Pada awal tahun 2023, Amerika Serikat menemukan dan melacak apa yang disebutnya balon mata-mata saat terbang tinggi di atas instalasi militer AS yang sensitif, menembak jatuh balon tersebut, dan mengambil muatan elektroniknya yang besar.

Insiden tersebut memicu kekhawatiran bahwa China tengah membocorkan informasi intelijen penting. Sementara Beijing mengatakan bahwa balon itu adalah pesawat udara sipil yang terhempas keluar jalur.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru