Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 27 Juli 2025

Trump Larang Warga dari 12 Negara Masuk AS, ini Daftarnya

Redaksi - Kamis, 05 Juni 2025 11:18 WIB
666 view
Trump Larang Warga dari 12 Negara Masuk AS, ini Daftarnya
REUTERS/Leah Millis
Presiden AS Donald Trump
Jakarta(harianSIB.com)

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani kebijakan larangan perjalanan baru pada Rabu waktu setempat. Kebijakan ini menargetkan 12 negara dan disebut sebagai respons atas serangan bom molotov terhadap pawai Yahudi "Run for Their Lives," sebuah acara rutin yang mendukung pembebasan sandera Israel di Gaza.

Serangan tersebut terjadi pada Minggu siang di pusat kota Boulder, Colorado. FBI mengonfirmasi insiden itu sebagai "aksi teror yang ditargetkan," dan menetapkan Mohamed Soliman (45) sebagai tersangka utama. Dalam kejadian itu, enam orang dilaporkan mengalami luka-luka.

Baca Juga:

Larangan tersebut akan mulai berlaku pada tanggal 9 Juni. Lalu negara mana saja yang masuk daftar?

Mengutip AFP dan dilansir dari CNBC Indonesia, Kamis (5/6/2024) negara-negara tersebut antara lain:

Baca Juga:

1.Afghanistan
2.Myanmar
3.Chad
4.Republik Kongo
5.Guinea Ekuatorial
6.Eritrea

7.Haiti
8.Iran
9.Libya
10.Somalia
11.Sudan
12.Yaman

Trump juga memberlakukan larangan sebagian bagi pelancong dari tujuh negara, yakni:

1.Burundi
2.Kuba
3.Laos
4.Sierra Leone
5.Togo
6.Turkmenistan
7.Venezuela

"Serangan teror baru-baru ini di Boulder, Colorado telah menggarisbawahi bahaya ekstrem yang ditimbulkan bagi negara kita oleh masuknya warga negara asing yang tidak diperiksa dengan benar," kata Trump dalam pesan video dari Ruang Oval yang diunggah di media sosial X.

"Kami tidak menginginkan mereka. Kami tidak akan membiarkan apa yang terjadi di Eropa terjadi di Amerika," tambahnya.

"Kami tidak dapat melakukan migrasi terbuka dari negara mana pun yang tidak dapat kami periksa dan saring dengan aman dan andal. Itulah sebabnya hari ini saya menandatangani perintah eksekutif baru yang membatasi perjalanan ke negara-negara termasuk Yaman, Somalia, Haiti, Libya, dan banyak negara lainnya." (*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru