Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 02 Agustus 2025

Tragedi Berdarah di SMA, 10 Siswa Tewas, Pelaku Tewas Bunuh Diri

Redaksi - Rabu, 11 Juni 2025 08:43 WIB
371 view
Tragedi Berdarah di SMA, 10 Siswa Tewas, Pelaku Tewas Bunuh Diri
Reuters/Borut Zivulovic
Kota Graz, Austria, dilanda tragedi penembakan massal di sebuah sekolah menengah atas pada Selasa (10/6/2025).
Jakarta(harianSIB.com)

Kota Graz, Austria, dilanda tragedi penembakan massal di sebuah sekolah menengah atas pada Selasa (10/6/2025). Seorang mantan siswa berusia 21 tahun menewaskan 10 orang enam perempuan dan empat laki-laki sebelum mengakhiri hidupnya sendiri.

Rumah Sakit Graz mengkonfirmasi jumlah korban tewas tersebut. Selain itu, sekitar selusin orang lainnya mengalami luka-luka.

Baca Juga:

Polisi mengonfirmasi pelaku bertindak sendirian, memasuki sekolah dengan membawa senapan dan pistol, yang keduanya ditemukan di tempat kejadian.

Direktur Jenderal Keamanan Publik Austria, Franz Ruf, menjelaskan bahwa korban ditemukan di berbagai lokasi di dalam dan luar gedung sekolah, tersebar di beberapa lantai. Insiden ini disebut sebagai penembakan sekolah terburuk dalam sejarah modern Austria, memicu penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap motif pelaku.

Baca Juga:

Kanselir Austria, Christian Stocker, menyebut tragedi ini sebagai "hari kelam dalam sejarah negara kita."

"Tidak ada kata-kata yang cukup untuk menggambarkan rasa sakit dan duka yang saat ini dirasakan seluruh Austria," katanya, dilansir Reuters dan dikutip dari CNBC Indonesia.

Stocker segera melakukan perjalanan ke Graz dan menggelar konferensi pers bersama pejabat lainnya, termasuk Karner. Dalam kesempatan itu, ia mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari. Selain itu, pemerintah menetapkan satu menit mengheningkan cipta pada Rabu pukul 10.00 pagi waktu setempat untuk mengenang para korban.

Dalam perkembangan penyelidikan, Franz Ruf mengungkapkan bahwa pelaku meninggalkan surat perpisahan dalam bentuk fisik dan digital yang ditujukan kepada orang tuanya. Namun, surat tersebut tidak menyebutkan alasan atau motif dari aksinya yang brutal. Motif pelaku hingga kini masih dalam penyelidikan pihak berwenang.

Lebih dari 300 petugas kepolisian dikerahkan setelah suara tembakan terdengar sekitar pukul 10 pagi di sekolah yang diketahui dihuni oleh siswa berusia 15 tahun ke atas. Tim medis dan ambulans tiba dalam hitungan menit, dan lokasi sekolah langsung diamankan oleh aparat.

Surat kabar Salzburger Nachrichten, dalam laporan yang belum dikonfirmasi, menyebutkan bahwa pelaku menembaki dua ruang kelas, salah satunya adalah kelas yang pernah ia tempati semasa bersekolah. Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa pelaku kemungkinan merupakan korban perundungan (bullying) semasa menjadi murid, namun belum ada konfirmasi resmi dari pihak berwenang mengenai hal ini.

Julia Ebner, seorang pakar ekstremisme dari lembaga kajian Institute for Strategic Dialogue, menyebut insiden ini sebagai penembakan sekolah terburuk dalam sejarah Austria sejak Perang Dunia II.

Reaksi internasional terhadap tragedi ini pun segera mengalir. Kanselir Jerman, Friedrich Merz, menyatakan keterkejutannya atas insiden tersebut dan menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Austria.

Austria sendiri dikenal sebagai salah satu negara dengan kepemilikan senjata tertinggi di Eropa. Berdasarkan data dari Small Arms Survey, sebuah proyek riset independen, diperkirakan terdapat 30 senjata api per 100 orang di negara tersebut.

Penembakan ini juga mengingatkan pada beberapa tragedi sebelumnya di Austria, termasuk serangan teror di pusat kota Wina pada 2020 oleh seorang terpidana yang menewaskan empat orang dan melukai 22 lainnya. Sementara pada November 1997, seorang montir berusia 36 tahun menembak mati enam orang di kota Mauterndorf sebelum mengakhiri hidupnya sendiri.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru