Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 22 Juni 2025

Menegangkan! Israel Minta AS Ledakkan Fasilitas Nuklir Bawah Tanah Iran

Redaksi - Sabtu, 21 Juni 2025 11:57 WIB
328 view
Menegangkan! Israel Minta AS Ledakkan Fasilitas Nuklir Bawah Tanah Iran
REUTERS/Maxar Technologies
Meski bunker bawah tanah tempat pengayaan uranium tetap utuh, serangan ini dinilai berhasil melumpuhkan sistem pendukung operasional. Selain Natanz, fasilitas di Isfahan dan Fordow juga dilaporkan diserang, dengan kerusakan terbatas di bagian permukaan. I
Jakarta(harianSIB.com)

Israel secara resmi mendesak Amerika Serikat untuk menggunakan bom penghancur bunker GBU-57A/B Massive Ordnance Penetrator (MOP) guna menghancurkan fasilitas nuklir bawah tanah Fordow milik Iran, demikian dilaporkan CNN.

Bom seberat 30.000 pon (sekitar 13.600 kilogram) ini dirancang untuk menembus dan menghancurkan senjata pemusnah massal di fasilitas bawah tanah yang sangat dalam. MOP memiliki cangkang ekstra tebal dan mengandung 6.000 pon (2.721 kg) bahan peledak tinggi, yang dirancang agar tidak meledak saat menyentuh permukaan tanah, tetapi baru akan meledak setelah mencapai kedalaman tertentu.

Baca Juga:

Saat ini, satu-satunya pesawat yang mampu mengoperasikan bom ini adalah pengebom siluman B-2 Spirit milik Angkatan Udara AS (USAF). Meskipun begitu, GBU-57A/B masih belum pernah digunakan dalam misi tempur dan sejauh ini hanya menjalani tahap pengujian.

Fasilitas nuklir Fordow yang menjadi target berada pada kedalaman sekitar 80 hingga 90 meter di bawah tanah. Namun, bom MOP sendiri dikabarkan hanya mampu menembus hingga kedalaman 60 meter. Royal United Services Institute, lembaga pemikir asal Inggris, menyatakan bahwa kemampuan penetrasi bom ini kemungkinan tidak cukup untuk menghancurkan Fordow secara efektif.

Baca Juga:

Kebutuhan akan senjata semacam ini pertama kali mencuat pada tahun 2004, ketika kekhawatiran terhadap senjata pemusnah massal semakin meningkat. Sebelumnya, pada 2002, perusahaan Northrop Grumman dan Lockheed Martin sempat mencoba mengembangkan bom sejenis, namun proyek tersebut terhenti karena kendala pendanaan dan teknis.

Pengembangan MOP kemudian dilanjutkan oleh Direktorat Amunisi di Laboratorium Penelitian Angkatan Udara AS di Pangkalan Eglin, dengan desain dan pengujian dilakukan oleh Boeing. Pada 2009, Boeing memenangkan kontrak untuk mengintegrasikan MOP ke dalam sistem persenjataan pesawat tempur Amerika.

Meskipun secara operasional saat ini hanya bisa dibawa oleh B-2 Spirit, MOP juga pernah diuji coba menggunakan pesawat pembom B-52 Stratofortress.

AS menggunakan pesawat pengebom B-2 pada tahun 2024 untuk menyerang Houthi yang didukung Iran di Yaman untuk menarget fasilitas penyimpanan senjata bawah tanah, namun kemungkinan besar bukan bom GBU-57A/B yang digunakan.

B-2 dapat terbang sekitar 6.000 mil laut tanpa harus mengisi ulang bahan bakar.

Kemampuan silumannya memungkinkannya untuk menembus pertahanan musuh yang paling canggih dan mengancam targetnya yang paling berharga dan dijaga ketat. (*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru