Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 19 Juli 2025

Israel Gempur Damaskus Dekat Istana Presiden, Sebut Demi Lindungi Komunitas Druze

Redaksi - Kamis, 17 Juli 2025 14:49 WIB
436 view
Israel Gempur Damaskus Dekat Istana Presiden, Sebut Demi Lindungi Komunitas Druze
harianSIB.com/ist
Israel serang Suriah.
Damaskus(harianSIB.com)

Serangan udara Israel kembali mengguncang ibu kota Suriah, Damaskus, pada Rabu (16/7/2025), dalam sebuah eskalasi yang disebut tidak biasa. Rudal-rudal Israel dilaporkan menghantam sejumlah target pertahanan Suriah yang berlokasi di dekat Istana Kepresidenan.

Pihak militer Israel (IDF) mengklaim serangan tersebut merupakan respons terhadap memanasnya situasi di Suriah selatan dan bertujuan untuk melindungi komunitas Druze yang mereka anggap sebagai sekutu. Namun, pemerintah Suriah mengecam keras tindakan itu sebagai agresi terang-terangan.

Baca Juga:

Alasan Kemanusiaan atau Manuver Politik?

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan serangan itu adalah langkah preventif. "Serangan ini merupakan langkah penting untuk mencegah pasukan yang bermusuhan membangun kekuatan di dekat perbatasan Israel," kata seorang pejabat Israel dalam pernyataan resminya.

Tel Aviv menyoroti krisis kemanusiaan di provinsi Suwayda, basis utama komunitas Druze. Menurut laporan Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah, kekerasan brutal di wilayah itu telah menewaskan lebih dari 250 orang dalam beberapa hari terakhir. Israel menuduh pasukan pemerintah Suriah sengaja menargetkan kelompok Druze dalam pertempuran tersebut.

Baca Juga:

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan posisi negaranya. "Selatan Suriah harus tetap terdemiliterisasi untuk melindungi wilayah Israel dan komunitas Druze," ujarnya.

Pesan ini diperkuat oleh Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, yang mengancam akan melancarkan serangan lanjutan jika pasukan Suriah tidak menarik diri dari Suwayda. Ultimatum ini menunjukkan keseriusan Israel dalam melindungi komunitas yang memiliki ikatan sejarah dengan mereka.

Kecaman Keras dari Damaskus

Dari sisi Suriah, serangan tersebut dipandang sebagai pelanggaran kedaulatan dan upaya Israel untuk memperkeruh situasi. Kementerian Luar Negeri Suriah, seperti dikutip Al-Jazeera, menyebutnya sebagai "agresi yang jelas dan melanggar hukum internasional."

Seorang pejabat Suriah menuduh Israel sengaja menyebar kekacauan untuk melemahkan kontrol pemerintah di wilayah selatan yang strategis. Menurut Damaskus, klaim perlindungan komunitas Druze hanyalah dalih untuk menutupi kepentingan Israel yang sesungguhnya.

Israel dan Suriah secara teknis masih berada dalam keadaan perang dan tidak memiliki hubungan diplomatik. Serangan ke jantung pertahanan Damaskus ini membuka babak baru dalam konfrontasi panjang kedua negara.

Langkah berisiko yang diambil Israel kini menempatkan kawasan tersebut di ambang ketidakpastian. Apakah tindakan ini akan meredam ancaman seperti yang diharapkan, atau justru memicu konflik yang lebih luas dan tak terkendali, masih menjadi pertanyaan besar yang mengkhawatirkan komunitas internasional.(**)

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru