Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 26 Juli 2025

Thailand dan Kamboja Sepakat Gencatan Senjata, Tapi Ada Syarat

Redaksi - Sabtu, 26 Juli 2025 09:27 WIB
229 view
Thailand dan Kamboja Sepakat Gencatan Senjata, Tapi Ada Syarat
(©Planet Merdeka
Ketua ASEAN, PM Malaysia Anwar Ibrahim, mendesak Gencatan Senjata Kamboja Thailand menyusul ketegangan perbatasan. Akankah diplomasi meredakan konflik ini?
Jakarta(harianSIB.com)

Thailand dan Kamboja akhirnya sepakat melakukan gencatan senjata setelah konflik bersenjata di perbatasan memanas dalam beberapa bulan terakhir. Kesepakatan ini diumumkan oleh Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, selaku Ketua ASEAN yang aktif menjadi mediator antara kedua negara.

Dilansir Malaysiakini, Jumat (25/7/2025), Anwar menyebut bahwa Thailand dan Kamboja sama-sama membutuhkan waktu untuk menerapkan gencatan senjata, mengingat pasukan militer masing-masing telah terlanjur dikerahkan ke garis perbatasan. Proses penarikan pasukan pun akan dilakukan secara bertahap.

Baca Juga:

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Thailand melalui unggahan di platform X menyatakan telah menerima proposal Malaysia soal gencatan senjata. Namun, Thailand memberi catatan penting: gencatan senjata hanya dapat berlaku jika situasi di lapangan memungkinkan.

"Sepanjang hari, pasukan Kamboja terus melakukan serangan membabi buta di wilayah Thailand," tulis Kemlu Thailand, dikutip dari Reuters. "Tindakan Kamboja menunjukkan kurangnya itikad baik dan terus membahayakan warga sipil."

Baca Juga:

Ketegangan antara kedua negara meningkat sejak Mei 2025, ketika seorang tentara Kamboja tewas dalam baku tembak di wilayah sengketa perbatasan. Insiden itu memicu kemarahan publik dan memperkeruh hubungan diplomatik.

Situasi memuncak pada Rabu (23/7) malam, saat Thailand secara resmi menarik pulang duta besarnya dari Phnom Penh dan mengusir duta besar Kamboja dari Bangkok. Langkah ini diambil setelah dua prajurit Thailand terluka parah akibat ranjau darat di zona konflik dalam waktu kurang dari sepekan.

Pada Kamis (24/7), militer Thailand mengonfirmasi telah mengerahkan pesawat tempur F-16. Jet tempur negeri itu menembakkan rudal ke wilayah Kamboja, menghancurkan sebuah target militer.

Reuters melaporkan sedikitnya 16 korban tewas selama dua hari konflik, dengan perincian 14 korban di Thailand (13 warga sipil dan satu tentara) serta satu korban tewas dan lima luka-luka di Kamboja.

Bentrokan bersenjata dilaporkan meluas ke 12 titik perbatasan. Pemerintah Thailand mengevakuasi lebih dari 100.000 warga dari empat provinsi ke hampir 300 titik penampungan.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru