Beijing (SIB)- Wakil wali kota di kota utama wilayah tenggara Tiongkok dituntut karena kasus korupsi setelah melalui penyelidikan ditemukan dia sibuk dalam aktivitas "pertakhayulan".
Pengawas utama antikorupsi Tiongkok di Beijing, Selasa (2/2) mengatakan wakil wali kota itu juga telah menyalahgunakan kewenangannya karena menerima suap.
Wakil Wali Kota Xiamen Li Dongliang menerima hadiah sebagai imbalan atas bantuan berupa dukungan, menutupi isu-isu seseorang yang tidak disebutkan namanya, mengizinkan anggota keluarganya mengambil keuntungan dari jabatannya, dan berpartisipasi dalam aktivitas pertakhayulan, kata Komisi Pusat Partai Komunis Tiongkok untuk Pengawasan Disiplin.
Dia juga memiliki hubungan seksual yang tidak normal dengan orang lain, lanjut dia, yang mengarah kepada hubungan di luar pernikahan.
Banyak kegiatan yang dilarang bagi pejabat partai yang berkuasa di Tiongkok itu untuk menjaga kehormatan di mata masyarakat.
Anggota partai politik juga tidak seharusnya mempercayai takhayul karena secara resmi Tiongkok beraliran atheis.
Tuntutan tersebut sering kali disesuaikan dengan kejatuhan beberapa pejabat ke jalan yang mencemarkan nama baik mereka.
Dalam kasus yang sama, mantan kepala keamanan publik yang sangat berkuasa di Tiongkok, Zhou Yongkang, yang dipenjara seumur hidup tahun lalu atas kasus korupsi, dituduh membocorkan rahasia negara kepada kepada seorang peramal.
Pernyataan singkat yang diberikan tidak memberikan penjelasan secara detil atas sangkaan kejahatan terhadap Li, semata-mata berupa penjelasan bahwa kasusnya akan diserahkan kepada pihak yang berwenang menangani perkara hukum.
Dengan demikian, dia bisa menghadapi tuntutan hukum.
Pengadilan yang dikendalikan partai berkuasa tersebut dan secara umum tidak menentang tuduhan tersebut.
Hal itu tidak mungkin bagi Li untuk berkomentar atau memastikan kalau dia menyewa seorang pengacara.
Xiamen terletak di seberang wilayah pemerintahan Taiwan dan merupakan lokasi investasi penting bagi para pebisnis asal Taiwan.
Presiden Xi Jinping menyatakan perang terhadap korupsi yang sangat meresahkan sejak dia memegang jabatan tiga tahun yang lalu.
Ia Menggencarkan kampanye antikorupsi yang mengakibatkan puluhan pejabat senior turun jabatan.
(Rtr/Ant/h)