Taput (SIB)- Ketua Umum DPP Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPP-GAMKI) Michael Wattimena, bersama pengurus DPD GAMKI Sumut dan DPC se - Sumut melaksanakan ibadah di makam missionaris pertama di tanah Batak, Hendry Lyman dan Samuel Munson, di Desa Lobu Pining, Kecamatan Adiankoting Tapanuli Utara, Sabtu (24/9). Ibadah ini merupakan rangkaian kegiatan Rakerda dan pelantikan Pengurus DPD GAMKI Sumut.
Rombongan dipimpin Mischael Wattimena, didampingi Ketua DPD GAMKI Sumut Landen Marbun, Sekum DPP GAMKI Togar Napitu, Sekretaris DPD GAMKI Sumut Alfan Sihombing, unsur Ketua Bidang Herri Zulkarnaen Hutajulu, Wakil Ketua Haris Silalahi, Ketua Panitia Victor Silaen, Bendahara Rico Marpaung, Ketua DPC Medan Parulian Tampubolon, senioren GAMKI Jhonson Siagian, mantan Ketua DPC GAMKI Medan Derman Nababan, Boy Tampubolon, Daulat Sinaga dan lainnya.
Michael Wattimena dan pengurus GAMKI Sumut lainnya sangat terharu mendengar sejarah kedatangan Munson dan Lyman hingga kematiannya. Mereka sangat terharu karena belum pernah mengetahui sejarah missionaris asal Amerika tersebut sampai ke Tanah Batak, seperti yang diceritakan Ny Ratna Lumbantobing br Pasaribu (Op Anggun Boru) kepada Pengurus GAMKI. Keluarga Op Anggun adalah keturunan ke - 6 Raja Panggalamei Lumbantobing.
Yang membuat warga GAMKI terharu, ternyata darah martir Munson dan Lyman adalah benih gereja Tuhan Yesus (mudar ni halak namate martir idoboni ni huria ni Tuhan Yesus). "Darah mati martir Munson dan Lyman membuat gereja-gereja di Tanah Batak bertumbuh sampai ke pelosok tanah air. Tanah Batak diberkati Tuhan, putra-putri Batak terkenal karena SDMnya yang sangat baik, semua jadi diberkati Tuhan karena Injil sudah turun ke Tanah Batak" ucap Wattimena yang juga Wakil Ketua Komisi V DPR RI.
Ny Tobing br Pasaribu menceritakan, pada 29 April Hendry Lyman dan Samuel Munson missionaris yang dikirim Gereja Baptis Amerika. Mereka tiba di Padang dan mencari tentang budaya dan keadaan suku Batak. Keduanya bertemu Pdt Ward yang mengetahui tentang suku Batak, karena dia bersama temannya Burton pernah ke Silindung tahun 1824. Kedua missionaris ini tidak sempat belajar Bahasa Batak, hanya belajar bahasa Melayu dan Cina. Keduanya berangkat dari Padang Pariaman naik tongkang 11 Mei 1834 dan tiba 17 Juni 1834 di Pulau Poncan Kete pusat pemerintahan Inggris menjadi pemerintahan Belanda yang dekat dengan Sibolga.
Kemudian mereka berjalan kaki dari Sibolga menuju Tanah Batak, mengambil rute Desa Poriaha Julu, Pagaran Baringin, Huta Imbaru, tiba di Desa Lobupining, Adiankoting didampingi penerjemah Raja Datuk Mangkuto yang pintar Bahasa Inggris dan Batak . Setelah melapor kepada pengawal Raja Panggalamei, Datuk Mangkuto tidak kembali lagi sampai Raja menyergap Munson dan Lyman. Raja bertanya kepada Munson dan Lyman apa tujuan mereka datang, lalu dijawab: "Horas, dame ma dihamu, mohop rohanami marnida hamu".
Lalu Raja marah dan menyuruh pengawal menangkap keduanya dan menjatuhkan hukuman di Onan Hariara Desa Lobupining . Di situlah keduanya dibunuh dan dimakamkan tulang belulangnya karena dagingnya dimakan. Ny Tobing br Pasaribu mengatakan, walaupun leluhur mereka yang membuat Munson dan Lyman mati martir, tapi keturunannya sudah menerima Kristus. Berkat Kristus sudah tercurah di daerah Adiankoting, panen sudah semakin membaik dan hasil kemenyan sangat tinggi.
Ibadah di makam tersebut dipimpin Pdt Donald Sinaga. Dia mengatakan, ketika kematian Munson dan Lyman tahun 1834, di situlah missionaris DR IL Nommensen ditahbiskan menjadi pendeta. Munson dan Lyman berasal dari Boston Amerika. Setelah masa berkabung tujuh hari kematian Munson dan Lyman, ibunya Samuel Munson terus menangis, sampai hari ketujuh dia minta bicara kepada pendeta di gereja. Dikatakannya, dia menangis bukan karena anaknya mati, tapi tinggal itulah anaknya, tidak ada lagi anaknya untuk dikirimkannya ke Tanah Batak untuk menginjil.
"Tahun itu tahun Nommensen ditahbiskan jadi pendeta dan dia menyatakan akan ke Tanah Batak.Kini GAMKI hadir di makam Munson dan Lyman, kiranya api Roh Tuhan berkobar pada hati anak-anak GAMKI. Roh Tuhan ada Padaku untuk menyapaikan kabar baik (Lukas 4:10), tujuannya untuk memberitakan kabar baik, kabar baik harus dikabarkan orang baik," tuturnya. (A10/c)