Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 14 Juli 2025
Mengadu ke DPRD Tanjungbalai

Warga Asahan Ditampar Petugas Imigrasi di Port Klang Malaysia

- Sabtu, 07 Januari 2017 22:51 WIB
1.524 view
Warga Asahan Ditampar Petugas Imigrasi di Port Klang Malaysia
SIB/Hendri Manik
TERIMA ADUAN : Ketua Fraksi Gerindra DPRD Tanjungbalai Antoni Darwin Nasution, Jumat (6/1) menerima aduan korban Suparmi (53) warga Danau Sijabut Asahan bersama para saksi. Korban ditampar oknum petugas imigrasi pelabuhan penumpang Port Klang Malaysia, R
Tanjungbalai (SIB)- Suparmi (53) warga Danau Sijabut Asahan mengaku ditampar seorang petugas imigrasi pelabuhan penumpang Port Klang Malaysia, Rabu (4/1) sekira pukul 19.30 waktu Malaysia.

Pengakuan Suparmi, dirinya bersama penumpang lainnya tiba di pelabuhan penumpang Port Klang Malaysia menggunakan angkutan kapal spead dari Tanjungbalai.

Oleh petugas imigrasi Malaysia, melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen. Tiba terhadap dirinya petugas menanyakan maksud dan tujuan korban datang ke Malaysia. "Dokumen saya lengkap lalu saya ditanya tujuan masuk, saya jawab mau menjenguk suami yang sedang sakit dan membawa obatnya. Kemudian saya disuruh kembali antri ke belakang para penumpang lainnya," ujar Suparmi.

Lama menunggu antrian, akhirnya giliran Suparmi diperiksa kembali dan Suparmi kembali ditanya maksud dan tujuan masuk Malaysia. Suparmi kembali menjawab seperti jawaban semula. Diduga tidak senang dengan jawaban Suparmi membuat oknum petugas imigrasi marah dan membentak-bentak kemudian menampar Suparmi serta membanting hp Suparmi. "Saya dibentak-bentaknya. Ngaku kamu, kamu mau kerja kan ke sini, jangan bohong kamu, berani sumpah muntah darah kamu. Lalu pipi saya ditampar dan hp saya dibanting ke lantai," ujar Suparmi.

Kejadian itu disaksikan tiga warga negara RI yaitu Engkus Aan (50) warga Cianjur, Nuraini (36) warga Medan dan Ariyani Nasution (54) warga Sei Lama Asahan.
Kemudian Suparmi bersama sejumlah warga negara RI dipulangkan atau Naik Tendang Luar (NTL) dari Port Klang Malaysia ke Indonesia melalui Tanjungbalai.
Saat berada dalam kapal spead, Suparmi bertemu dengan anggota DPRD Tanjungbalai Antoni Darwin alias Anton King.

Mengetahui kejadian itu, Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Tanjungbalai Anton King didampingi istrinya kembali turun dari kapal spead dan mendatangi pihak imigrasi Port Klang Malaysia bersama Suparmi dan para saksi. "Saat itu saya diterima Kepala imigrasi Port Klang, kalau di sana namanya Timbalan Pengarah Imigration bernama Nas Syahrihan Bin Hanipah, beliau minta maaf tapi saya tegaskan bahwa masalah ini harus dinaikkan karena sikap petugas imigrasi Port Klang sudah sangat keterlaluan, banyak laporan yang masuk, bukan ini saja," ujar Anton King kepada SIB saat menerima korban Suparmi dan rekannya di Fraksi Gerindra DPRD Tanjungbalai, Jumat (6/1) siang.

Kepada kepala imigrasi Port Klang Malaysia, Anton King yang juga Ketua DOC Partai Gerindra Tanjungbalai ini menegaskan agar aparat imigrasi tidak semena-mena kepada warga negara Indonesia seraya memperkenalkan dirinya selaku wakil rakyat. "Saya katakan, saya bekerja sebagai wakil rakyat atau parlemen di Indonesia, jangan semena-mena kepada rakyat saya, ini tidak manusiawi dan harus diusut tuntas, kalau rakyat Indonesia tidak lengkap dokumen atau melanggar aturan Malaysia silahkan dipulangkan atau naik tendang luar (ATL), jangan dipukul atau ditampar apalagi terhadap wanita," tutur Anton King seperti yang disampaikan kepada kepala imigrasi Port Klang Malaysia.

Dalam menyikapi peristiwa itu, Anton King akan berkordinasi kepada Ketua DPRD Tanjungbalai dan DPD Gerindra Sumut untuk membuat pengaduan resmi. " Ini masalah marwah negara, harga diri bangsa kita sudah dilukai oknum petugas imigrasi Port Klang Malaysia dan harus kita selesaikan secara hukum. Kita akan minta petunjuk Ketua DPRD dan Ketua DPD Partai Gerindra Sumut untuk memfasilitasi pengaduan ke konsul Malaysia dan bisa diproses sesuai hukum dan aturan yang berlaku," tegas Anton King. (D20/f)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru