Humbahas (SIB) -Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) Dosmar Banjarnahor meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Doloksanggul dan SMK Negeri 1 Pollung, Senin (3/4). Untuk Kabupaten Humbahas, peserta UNBK diikuti 657 siswa yaitu siswa SMK Negeri 1 Doloksanggul sebanyak 305 peserta, SMK Negeri 2 Doloksangul 290 peserta dan SMK Negeri 1 Pollung 62 peserta.
Turut mendampingi Bupati, Kadis pendidikan, Jamilin Purba, Kepala Badan PMD dan P2A, Vandeik Simanungkalit dan beberapa pejabat dan staf lainnya.
Dalam kunjungannya itu, bupati memberikan dukungan dan motivasi kepada para guru pengawas ujian, agar pelaksanaan UNBK tidak terganggu sama sekali.
Untuk kesiapan pelaksanaan ujian ini sudah dilakukan koordinasi dengan pihak PLN dan Telkom agar tidak terjadi pemadaman llistrik sampai selesai ujian.
Bupati juga mengharapkan dukungan masyarakat secara khusus pada ahli-ahli komputer untuk tidak mengganggu proses belajar anak-anak yang mengikuti ujian. "Harapan kita, ujian ini bisa berjalan dengan lancar. Kesiapan siswa sendiri dan peralatan sudah dilakukan, tetapi perlu kami sampaikan agar para hacker untuk tidak meretas perangkat ujian sebagaimana himbauan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, sehingga proses ujian bisa berjalan lancar," harap bupati.
Kepala Dinas Pendidikan Humbahas Jamilin Purba mengatakan, jumlah peserta Ujian Nasional SMK Tahun Ajaran 2016/2017 ada 1.575 peserta. Dengan perincian, yang mengikuti UNBK 657 peserta dan selebihnya mengikuti Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNBKP) sebanyak 918 peserta.
Usai meninjau ujian, bupati bersama rombongan mengunjungi SMP Negeri 2 Doloksanggul. Saat jam istirahat, kepada para guru bupati memberi arahan dan bimbingan serta diskusi bersama bagaimana meningkatkan mutu pendidikan di daerah itu secara khusus di SMP Negeri 2 Doloksanggul, sebagai sekolah percontohan di daerah itu.
Pada kesempatan itu, Dosmar menyampaikan bahwa pemerintah akan memberikan beasiswa kepada seluruh siswa-siswi di daerah itu yang bisa masuk perguruan tinggi favorit di seluruh Indonesia. "Oleh karena itu untuk mencapai cita-cita ini tentu dimulai dari anak-anak kita sedini mungkin. Jadikan siswa menjadi teman guru dalam proses belajar mengajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dengan demikian murid tidak takut kepada pelajaran. Dan mata pelajaran matematika dan IPA merupakan motor dalam mencapai ilmu dan mata pelajaran lainnya mendukung," pungkasnya.
(F02/c)
