Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 25 Juni 2025

Jalan Rampah Poriaha Masih Terkendala Pembebasan

- Selasa, 06 Juni 2017 22:00 WIB
723 view
Jalan Rampah Poriaha Masih Terkendala Pembebasan
SIB/dok
Blokir : Masri Hutabarat dan Seri Simatupang saat diwawancarai SIB di lokasi pemblokiran, Senin (5/6).
Tapteng (SIB)- Proyek Peningkatan Jalan Nasional Rampah - Poriaha, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) masih terkendala pembebasan lahan.  Pantauan SIB di lokasi,  Senin (5/6), keluarga Masri Hutabarat alias Neneng (60) bersama istrinya Seri Simatupang, memblokir badan jalan.

Seri Simatupang bahkan nekad tidur di badan jalan menghalangi alat berat PT Nusa Konstruksi Enggenering saat akan melakukan penghamparan hotmix yang sedang berlangsung. Selain itu, mereka juga memasang palang kayu. Alhasil pekerjaan proyek pembangunan dan pengaspalan jalan di lokasi itu terganggu.
Aksi pemblokiran jalan yang baru dibuka itu diduga dilakukan keduanya karena tidak adanya ganti rugi lahan dari pemerintah ataupun rekanan. Sementara, pada hari Sabtu lalu, pemerintah kecamatan setempat yang dikoordinir Camat Rinaldi Siregar sudah melakukan dialog. Namun sepertinya belum ada solusi sehingga keluarga Masri Hutabarat masih bertahan.

Sedangkan pihak rekanan PT Nusa Konstruksi Enggenering (NKE) juga memilih menunda pengerjaan di lokasi akibat aksi pemblokiran. Pihak PT NKE menyatakan belum dapat mengambil keputusan terkait tuntutan ganti rugi."Kami masih akan melaporkan permasalahan ini kepada pimpinan PT NKE dan Kementerian PU Pera," tutur perwakilan perusahaan, Jantur Aritonang.

Sementara Masri Hutabarat bersama istrinya Seri Simatupang yang diwawancarai SIB di lokasi mengatakan akan terus bertahan untuk mempertahankan hak kepemilikannya atas tanah. "Kami sudah pasrah akan resiko yang akan terjadi karena mempertahankan hak yang mengakibatkan pekerjaan jalan terganggu," kata Seri.

Jika memang harus mati,  lanjutnya,  dia sudah pasrah. Dia mengaku sudah menyampaikan hal itu kepada anak-anaknya dan keluarga. Baginya,  mati karena mempertahankan hak menjadi kenangan yang baik buat keluarga. "Perjuangan saya sudah pasti buat anak dan keluarga, mereka pasti bangga," ucapnya,  seraya menyesalkan sikap pihak perusahaan maupun kementerian yang tidak ada niat baik untuk menyelesaikan. (G05/f)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru