Humbahas (SIB)- Berbagai upaya dan strategi terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) untuk mendukung dan mensukseskan program nasional upaya khusus (Upsus) peningkatan produksi swasembada pangan padi, jagung dan kedelai (Pajale) tahun 2017, termasuk mendatangkan para ahli pertanian ke daerah itu untuk membuat penelitian dan percontohan bertani yang benar dan profesional.
Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor mengatakan, program Presiden Jokowi ini harus benar-benar berhasil dan tercapai di Humbahas, khususnya untuk program swasembada jagung. Pemkab Humbahas kata dia akan bekerja keras untuk mensukseskan program penanaman jagung yang ditargetkan seluas 10.000 hektar di daerah itu.
"Kita ingin kerjakan ini dengan benar, dan tidak mau mencoba-coba. Tapi kita melibatkan para ahli dalam bidang pertanaman jagung. Karna kita tidak mau program ini hanya sebagai percobaan yang mengecewakan dan mengorbankan para petani kita. Namun harus benar-benar berhasil untuk meningkatkan perekonomian mereka. Jadi sebelum action, kita tanya dulu para ahlinya. Makanya kita sengaja mengajak mereka ke sini," kata Bupati Dosmar kepada SIB saat membawa rombongan GM Area Sumbagut PT Bisi International Tbk dan Staf Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan meninjau lokasi rencana pertanaman jagung di Dusun Nahornop, Desa Parsingguran II, Kecamatan Pollung, Sabtu (15/7).
Dia mengatakan, mulai minggu depan, para ahli pertanian dari PT Bisi Internasional dan group perusahaanya akan melakukan penelitian dan melihat seluruh lahan kosong/terlantar yang sudah mereka olah beberapa bulan terakhir yang tersebar di sepuluh kecamatan di daerah itu.
"Mulai minggu depan, mereka akan melihat seluruh lahan yang sudah kita buka dan olah bersama kelompok tani kita. Dari sana nantinya akan mereka tentukan kapan kira-kira kita bisa mulai melakukan penanaman jagung ini. Dan kebetulan di sini juga ada hadir stafnya Pak Luhut Panjaitan. Karena begini, apapun kan keputusannya, ini merupakan anggaran dari pusat. Beliau tadi sudah menyampaikan, Humbang Hasundutan ini kan sangat banyak lahan kosong dan terlantar dan subur. Jadi sangat butuh perhatian dari pemerintah pusat dalam hal ini," katanya.
Dijelaskan, program swasembada jagung di Kabupaten Humbahas merupakan sebuah program yang masih baru dan butuh sosialisasi kepada masyarakat. Namun jika dilakukan dengan kerja keras, dan niat tulus pasti akan membawa mamfaat dan berkah berlimpah bagi para petani di sana. Sebab itu kata dia, jika program ini nantinya berhasil, petani tidak perlu takut untuk pemasarannya, karena sudah ada perusahaan besar yang siap untuk menampung hasil produksinya dengan harga jual saat ini mencapai Rp3.900 per kilogram.
"Sesuatu yang baru itu memang banyak tangtangannya. Terutama buat para pengambil keputusan. Harus benar siap "diserang" dari mana-mana. Tapi itu sudah resiko seorang pemimpin. Tapi yang paling penting niat kita baik, bagaimana petani itu ada perobahan nasib ke depan. Karena ini merupakan program nasional Pak Jokowi agar kita mengurangi impor jagung dari luar negeri," ketusnya.
Sementara itu, GM Area Sumbagut PT Bisi International Tbk Ir. Alam Sembiring mengaku kalau kehadiran mereka di sana merupakan ajakan dari Bupati Humbahas untuk melihat, mengajari dan mendampingi para petani di sana bagaimana teknis menanam jagung mulai dari awal sampai paska panen.
"Kita untuk teknis penanaman benih jagungnya saja. Tidak ikut menyediakan benihnya. Karena memang pemerintah kan menyediakan benih dan pengolahan lahannya. Tapi untuk penampungan hasilnya produksinya nanti, kita ada group perusahaan pakan ternak bernama Charoen Pokphand. Perusahaan itulah nantinya yang akan tampung hasilnya," katanya.
Ketika disinggung apakah kualitas maupun tekstur tanah di sana cocok atau mendukung sebagai lokasi pertanaman jagung, dia mengaku, dari hasil penelitian mereka sementara, tanaman jagung sangat cocok dan tumbuh subur di daerah tersebut.
"Sementara ini, bagus dan memungkinkan. Cuma saya bilang tadi sama pak bupati, jangan nanti terlalu manja juga petaninya. Tapi dia harus punya modal, tenaga dan pupuk. Kalau benih dan traktor, pak bupati sudah oke nih. Udah banyak itu terpotong pak. Hampir 50 persen dari biaya produksinya. Kalau di daerah Karo, satu hektar itu dapat menghasilkan 10-12 ton per hektar. Tapi kalau di sini kan belum bisa kita pastikan. Tergantung pengolahan dan mutu tahannya nanti," pungkasnya.
Sementara itu, staf ahli Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Seto menyampaikan, kalau potensi lahan pertanian di Kabupaten Humbahas sangat luas dan tidak dioptimalkan. Sehingga dia menilai langkah yang dibuat oleh bupati sudah sangat tepat untuk membuka dan mengolah lahan-lahan kosong di sana.
"Saya pikir ini suatu langkah yang bagus, selama ini bukan areal hutan. Itu point utamanya. Jadi selama masih batas-batas koridor sesuai aturan, saya pikir ini langkah yang baik. Makanya tadi pak Luhut juga kirim saya ke sini untuk melihat dan apa nanti yang bisa dibantu dari pusat, kita coba bantu," kata Seto. (BR8/l)