Humbahas (SIB) -Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) baru-baru ini melakukan studi banding pertanaman jagung ke Provinsi Gorontalo yang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil jagung terbesar di Indonesia dan sudah ditetapkan menjadi lumbung jagung nasional.
Hal itu dikatakan Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor melalui Kabag Protokoler Jonny Gultom kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (18/8). Dia mengatakan dalam kunjungan itu, mereka diterima Sekretaris Provinsi Gorontalo Hj Winarni Monoarfa, Kadis Pertanian Provinsi Gorontalo Muljadi Mario, Bupati Boalemo H Darwis Maridu, dan Kadis Pertanian Boalema Nurdin dan sejumlah staf lainnya.
Diharapkan, hasil kunjungan yang mereka lakukan bersama rombongan dari Pemkab Humbahas yang terdiri dari Plt Asisten Administrasi dan Kesra Sekdakab Humbahas AP Marbun, Kepala Dinas Pertanian Junter Marbun, Plt Kadis Ketapang Sabar Sitanggang, Kadis Peternakan dan Perikanan Luhut Marbun dan beberapa staf, mampu diterapkan untuk menyukseskan program penanaman jagung seluas 10.000 hektare di daerah itu.
Lebih lanjut dijelaskan, dalam kunjungan itu, mereka dapat mengetahui bahwa potret keberhasilan Pemprov Gorontalo menjadi salah satu daerah lumbung jagung nasional adalah dengan adanya sejumlah terobosan yakni dengan melakukan perluasan areal tanam yang dicapai melalui kebijakan pembangunan pemerintah seperti jaminan harga, pemasaran, melakukan study banding ke Meksiko, negara asal jagung, membangkitkan euforia masyarakat dengan membuat event-event atau perlombaan yang bertemakan jagung dan peran BUMD untuk memfasilitasi dan menampung hasil panen melalui dana talangan, memberikan bantuan pupuk dan bantuan modal kepada petani.
Berikutnya, pembinaan dari pemerintah melalui Dinas Pertanian, PPL, dan ketersediaan PPL satu orang per desa, dan membangun posko pengukuran kadar air di setiap kecamatan. Selain itu, bantuan dari pemerintah dalam hal pengolahan lahan pertama secara gratis, bantuan benih dan pupuk gratis, serta bantuan alat pengukur kadar air.
Selanjutnya membangun penangkar benih jagung, perusahaan penyedia benih jagung dianjurkan membuat demplotnya, pengolahan lahan dengan kemiringan 5 derajat - 45 derajat yang dilakukan dengan TOT (tanpa olah tanah) untuk meminimalkan pertumbuhan gulma, mengurangi erosi dengan jarak tanam dirapatkan menjadi 20x30 Cm serta tanpa terasering untuk mengurangi biaya.
Pemprov Gorontalo juga tidak mengenakan biaya brigade Alsintan. Pemohon hanya membayar mobilisasi alat ke lokasi, BBM dan biaya operator Alsintan. Dan ada salah satu kabupaten di daerah itu yakni Kabupaten Boalemo mereka hanya mengenakan biaya pengolahan lahan sebesar Rp1 juta per hektar dengan dua kali olah, seperti yang sudah diterapkan Pemkab Humbahas saat ini.
"Jadi kesimpulan yang kita dapat adalah, keberhasilan pengembangan jagung sangat ditopang oleh komitmen pemerintah, jaminan harga jagung kepada masyarakat, sosialisasi, pembinaan dan membudayakan jagung kepada masyarakat diintensifkan," kata Jonny.
Pada kesempatan itu, tambah Jonny, Pemprov Gorontalo menyampaikan sejumlah saran kepada Pemkab Humbahas di antaranya membuat MoU/perjanjian kerjasama dengan gabungan pengusaha ternak untuk menjamin harga yang ditetapkan oleh Bulog sebesar Rp3.150/kg dengan kadar air 17 %.
"Selain itu, kita juga disarankan agar menampung pengadaan benih pada APBD TA 2018, pembangunan gudang Alsindan dan workshop, penyempurnaan organisasi brigade Alsintan sampai ke tingkat kecamatan dan penambahan Alsintan dan corn sheller (mesin pemipil jagung) serta beberapa saran lainnya," pungkasnya.
(BR8/l)