Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 25 Juli 2025

OTK Tebang Pohon Penghijauan di Jalinsum Sisingamangaraja Rantauprapat

- Senin, 19 Februari 2018 22:56 WIB
602 view
OTK Tebang Pohon Penghijauan di Jalinsum Sisingamangaraja Rantauprapat
SIB/Dok
POHON PENGHIJAUAN DITEBANG : Warga mengamati tungkul pohon Akasia di tepi Jalinsum Sisingamangaraja Rantauprapat. Pohon penghijauan itu ditumbang diduga tanpa izin pihak terkait, Minggu (18/2) siang.
Rantauprapat (SIB)  -Sejumlah orang tidak dikenal (OTK) menebang pohon penghijauan di tepi jalan lintas Sumatera (Jalinsum) Jalan Sisingamangaraja Rantauprapat, Minggu (18/2) sekira pukul 11:00 WIB. Penumbangan pohon Akasia berusia belasan tahun itu diduga tanpa izin. Sumber di lokasi menyebutkan, penebang pohon diperkirakan 8 orang menggunakan mesin pemotong kayu.

"Pake sinso (chainsaw) mereka menumbangnya. Kami nggak kenal, ada yang berpostur badan tinggi besar," sebut sumber di lokasi, depan BRI KCP Ujungbandar.
 
Kata sumber, sisa penumbangan diangkut menggunakan truk sampah kuning yang disinyalir milik Dinas Lingkungan Hidup setempat.

Anggota Komisi B DPRD Labuhanbatu Ahmad Saiful Sirait menyesalkan tindakan OTK tersebut. Menurutnya, seharusnya warga berpartisipasi menjaga lingkungan dengan memperbanyak penanaman pohon untuk penghijauan.

"Ini malah menumbang pohon yang diharap penetralisasi udara di tengah perkotaan," sesalnya.

Menurut dia, penebang pohon penghijauan itu didenda dengan menanam puluhan batang pohon setinggi 2 meter di lokasi itu dan tempat berbeda.
"Setidaknya harus diganti dengan pohon baru sebanyak 60 batang," ujarnya.

Dia berharap pihak Dinas Damkar dan Satpol PP Labuhanbatu menginvestigasi dan mencari para penebang itu. Sebab, kata dia, bukan tidak mungkin tindakan serupa akan terjadi terhadap pohon yang masih berdiri.

Kepala Dinas Damkar dan Satpol PP Pemkab Labuhanbatu, A Haris Nasution ketika dikonfirmasi menyebut masalah pemotongan kayu merupakan wilayah kerja Dinas PUPR. Namun demikian, tambah dia, pihaknya akan menginvestigasi siapa pelakunya.

"Kami coba mencari tahu pelakunya," kata Haris. (BR6/f)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru