Pangkalansusu (SIB) -Sudah dua pekan belakangan ini, warga desa tertinggal Desa Pangkalansiata Kecamatan Pangkalansusu Langkat, mengeluhkan tingginya harga eceran gas bersubsidi 3 Kg Rp 30 ribu/tabung, namun sejauh ini belum ada tanggapan dari pihak berkompeten.
Selain jauh melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, peredaran gas bersubsidi itu juga langka, ujar Suprayitno, seorang warga yang menghubungi SIB melalui selularnya, Kamis (11/10).
Meski kelangkaan gas 3 Kg serta harganya melambung tinggi sudah berlangsung relatif lama, kata Suprayitno, warga Dusun I Desa Pangkalansiata ini, tapi hingga kini belum ada pihak berkompeten yang menyahuti jeritan masyarakat di desanya.
"Apakah karena berdomisili di desa tertinggal sehingga kami dianggap sebagai warga kelas dua di negara tercinta ini, atau mungkin karena ada pihak yang senagaja bermain, sehingga gas 3 Kg menjadi langka dan harganya jauh melampaui HET," ucapnya.
Padahal, lanjutnya, sebelumnya harga isi ulang gas 3 Kg hanya Rp 23 ribu/ tabung, tapi dua pekan belakangan ini menjadi Rp 27 s/d 30 ribu/tabung, yang dibeli masyarakat dari oknum pengecer liar di desanya.
Kelangkaan gas bersubsidi serta harganya melampui HET, pantas dicurigai adanya permainan oknum tertentu yang ingin meraup keuntungan yang lebih besar lagi. Pasalnya, harga gas 3 Kg di Pangkalan resmi hanya Rp 18 ribu/tabung, sambungnya.
Ia meminta agar pihak terkait segera melakukan tindakan tegas terhadap siapapun yang dianggap menyalahi aturan, sehingga diharapkan tidak terjadi lagi hal yang sama. Jika tidak, maka kelangkaan gas bersubsidi serta harganya melampaui HET, akan terus berlanjut, yang dampaknya akan merugikan masyarakat miskin, terang Suprayitno.
Kepala Dusun II Desa Pangkalansiata, Ilham yang dikonfirmasi SIB melalui selularnya, Kamis (11/10), membenarkan gas bersubsidi 3 Kg langka serta harganya jauh melampui HET, mencapai Rp 25 ribu/tabung di desanya.
Kalau ingin mendapatkan gas 3 Kg bersubsidi yang harganya sesuai HET, ya warga terpaksa harus keluar membelinya ke pangkalan yang ada di Jalinsum Kecamatan Besitang, dengan jarak tempuh sejauh 10 kilo meter lebih, kata Kadus.
Sebelumnya, Camat Pangkalansusu T Fahrizal yang dikonfirmasi SIB membenarkan adanya keluhan warga di wilayah kerjanya, terkait kelangkaan serta harga gas 3 Kg melampaui HET.
Camat mengatakan, dirinya akan segera menghubungi pihak Hiswana migas untuk mengatasi kelangkaan gas bersubsidi di wilayah kerjanya. "Kelangkan gas sudah saya laporkan ke Kabag Perekonomian Langkat," ucapnya ketika itu, namun kenyataannya, sampai saat ini, gas 3 Kg masih saja langka dan harganya jauh melapaui HET di Desa Pangkalansiata. (A28/q)