Tebingtinggi (SIB) -Puluhan penarik becak bermotor (parbetor) berunjukrasa di depan Kantor Wali Kota Tebingtinggi, Senin (10/12). Aksi yang mendapat pengawalan dari sejumlah petugas kepolisian itu, mendesak Pemko Tebingtinggi untuk mencabut izin pengoperasian Gojek (transportasi online) di kota itu.
"Gojek dinilai telah mengganggu mata pencaharian parbetor. Sudah sepekan ini Gojek beroperasi tanpa notifikasi kepada masyarakat, khususnya kalangan sopir Angkot, penarik becak dan pelaku usaha digital lokal Tebingtinggi. Karenanya, kami meminta Pemko Tebingtinggi supaya mencabut izin operasionalnya di kota ini," ujar pimpinan aksi M Isnan Taufiq Siregar di hadapan puluhan parbetor ketika berorasi di depan Kantor Wali Kota Tebingtinggi.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, keberadaan Gojek yang berpotensi mengancam penghasilan parbetor Tebingtinggi itu, tidak pernah diberitahu kepada masyarakat. Apalagi transportasi berbasis online tersebut dinilai telah melanggar UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.
"Perlu diketahui bersama, sampai saat ini Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 belum ada direvisi. Hal itu tentu ada konsekuensi hukum, bahwa tetap berlakunya Pasal 138, yang tidak memasukan sepedamotor sebagai jenis kendaraan angkutan umum. Berdasarkan Undang-undang tersebut maka operasionalisasi Gojek ilegal di Tebingtinggi," tegas Siregar.
Dalam aksi damai itu, Siregar juga membacakan butir-butir tuntutan mereka kepada Wali Kota Tebingtinggi antara lain cabut izin operasi Gojek di Tebingtinggi, larang pengoperasionalisasian setiap perusahaan transportasi online asing yang bukan produk asli Tebingtinggi dengan menerbitkan peraturan Wali Kota (Perwa). Kemudian, laksanakan janji-janji pembangunan Wali Kota Tebingtinggi sesuai dengan RPJMD dan RPJP.
Usai berorasi dan membacakan beberapa tuntutan, Wali Kota Tebingtinggi yang diwakili Asisten II Muhammad Dimiyathi datang menyambangi massa dan mengapresiasi aksi damai yang dilakukan mereka.
Pada kesempatan itu, ia menyebutkan izin resmi pengoperasionalan Gojek di Tebingtinggi belum dikeluarkan. Tapi secara nasional, rekomendasi operasional Gojek telah ada dan ini masih tahap pembahasan di Pemko Tebingtinggi.
"Dalam waktu dekat, kita akan mengundang semua pihak terkait untuk membahas masalah ini agar para parbetor tidak terancam, dan tergilas mata pencahariannya," sebut Dimiyathi.
Setelah mendapat respon positif dari Pemko Tebingtinggi, massa membubarkan diri menuju pangkalannya masing-masing dengan tertib dan teratur. (C11/h)