Jakarta (SIB)
Saatnya para diaspora Pomparan Opung (Op) Marjobu Situngkir turun tangan marsiadapari (gotong royong) membenahi berbagai aspek kehidupan bona pasogit Desa Situngkir guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan pariwisata yang berkelas dan BUMdesa (Badan Usaha Milik Desa) yang berkualitas.
Demikian sambutan Ketua Pomparan Op Marjobu Situngkir Drs Martua Situngkir Ak (Op Abraham doli Situngkir) saat membuka webinar pertama Pomparan Op Marjobu Situngkir bertajuk “Temu Kangen dan Syukuran Pomparan Op Marjobu Situngkirâ€, Sabtu (7/11).
Martua Situngkir (79) menjelaskan gagasan dan ide pelaksanaan webinar didorong oleh keprihatinan mendalam yang selalu mengganggu nuraninya atas kenyataan hubungan kekerabatan dan kepedulian sesama marga Situngkir yang semakin tergerus dan ada kecenderungan melupakan bona pasogit.
“Bila hal ini dibiarkan terus, bukan tidak mungkin suatu saat generasi penerus pomparan Op Marjobu Situngkir akan kehilangan jati diri, bahkan kehilangan sejarah dan tanah leluhur mereka,†ujar Ketua Dewan Mangaraja Lokus Adat Budaya Batak (LABB) Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pelaku Bisnis ini.
“Saya sebagai orang tua yang lahir dan dibesarkan di Desa Situngkir kemudian berjuang di perantauan tidak ingin hal tersebut terjadi,†jelas Martua penuh semangat.
Situngkir adalah anak ke-2 dari delapan keturunan Raja Silahisabungan. Raja Silahisabungan memiliki delapan putra dan seorang Putri. Sihaloho adalah anak sulungnya dan Tambunan anak bungsu.
Op Marjobu Situngkir adalah keturunan Situngkir yang berasal dari Silalahi na bolak merantau ke Sihalanguan Samosir. Membuka pemukiman hingga mamopari dan sekarang keturunannya tinggal di Desa Situngkir, Samosir.
Martua melanjutkan, melalui webinar ini, Marga Situngkir Pomparan Op Marjobu wajib memulai era baru, melupakan segala kepahitan masa lalu untuk menyongsong masa depan baru bagi seluruh Pomparan Raja Situngkir yang maju.
“Kami orang tua dan seluruh pomparan Op Marjobu Situngkir yang sudah relatif berhasil di rantau merasa berdosa, jika tidak turun tangan marsiadapari memajukan daerah dan saudara-saudara kami yang ada di bona pasogit. Tuhan yang Maha Kuasa telah menganugerahkan pantai yang indah di desa kami, bukankah itu merupakan modal alam yang luar biasa,†tambah Martua.
Pada akhir sambutannya, Martua menyampaikan tekadnya. “Kami akan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk lebih intens berkomunikasi sesama pomparan Op Marjobi Situngkir baik lintas generasi, maupun semasa generasi yang sama yaitu dengan cara melakukan webinar,†katanya.
Webinar yang dipandu Rufina Situngkir SH MH dan Dr Wilma Situngkir SH MH serta Host webinar Aron J Naibaho ini diikuti para narasumber yakni Dr Tumbur M Situngkir SE MM dan Budi Situngkir SH MH. (J03/d)