Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 03 Agustus 2025

Proyek Rehabilitasi Hutan dan Lahan DTA di Uluan Hanya Tumbuh sekitar 20 Persen

Redaksi - Jumat, 11 Desember 2020 18:40 WIB
544 view
Proyek Rehabilitasi Hutan dan Lahan DTA di Uluan Hanya Tumbuh sekitar 20 Persen
Foto: Dok/Sogar Manurung
TIDAK TUMBUH: Pemerhati Lingkungan Kabupaten Toba, Sogar Manurung menilai Proyek Rehabilitasi Hutan dan Lahan DTA di Uluan, sia-sia. Setekah dicek di lapangan, bibit pohon hanya tumbuh sekitar 20%. 
Toba (SIB)
Pemerhati Lingkungan Kabupaten Toba, Sogar Manurung menilai Proyek Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba di Kecamatan Uluan terkesan sia-sia. Pasalnya proyek penanaman berbagai jenis bibit pohon, yang bersumber dari CSR PT.INALUM (Persero) itu hanya tumbuh sekitar 20 persen.

Demikian disampaikan Sogar Manurung di Porsea, Kamis (10/12). Katanya, setelah dilakukan dilakukan pengecekan ke lapangan, proyek yang dilaksanakan PT. INHUTANI IV pada tahun 2018 itu, sangat minim bibit yang tumbuh. Hal itu diduga akibat sangat minimnya perawatan dari pelaksana proyek.

"Semenjak awal proyek itu (Proyek Rehabilitasi Hutan dan Lahan DTA di Uluan) kita pantau, mulai pembibitan dan penanamannya. Hasilnya saat ini dilapangan, bibit pohon yang ditanam hanya tumbuh sekitar 20 persen, dan sisanya akan terncam mati akibat tidak ada perawatan," terangnya.

Kepala Desa Dolok Saribu, Hasiholan Doloksaribu dikonfirmasi mengaku, proyek penanaman pohon yang berlokasi di desanya itu, banyak yang mati. Menurutnya, dari jumlah pohon yang ditanam PT.INHUTANI IV, tanaman yang tumbuh maksimalnya sekitar 25 persen.

"Proyeknya dilaksanakan pada tahun 2018, namun yang tumbuh paling banyak hanya 25% saja. Saya kurang tau matinya bibit pohon akibat tidak adanya perawatan dari kontraktor. Tapi sampai saat ini, sangat jarang bibit pohon yang hidup," ucapnya.

Humas PT. INALUM, Tober Sidabutar dikonfirmasi mengaku, proyek tersebut bersumber dari CSR PT.INALUM, namun soal besaran anggarannya, ia tidak mengetahui pasti. Pasalnya, ia tidak menangani proyek itu lagi.

"Sebelumnya penanganan proyek dicampur baur. Tapi sekarang sedang dibentuk satu seksi khusus untuk penanganannya. Kalau soal kontrak itu di Kuala Tanjung. Sekarang saya tidak menanganinya lagi," ujarnya. (H03/c)

Sumber
: Hariansib Edisi Cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru